Wakapolda Bengkulu: Tindak Tegas Pelaku Kekerasan Anak dan Perempuan, Korbannya Rehabilitasi
Wakapolda Bengkulu saat menjadi narasumber di Program Selamat Pagi Bengkulu RBTV--
BENGKULU, RBTVDISWAY.ID – Wakapolda Bengkulu, Brigjen Pol. Dicky Sondani, SIK, MH, Rabu pagi (19/11) menjadi bintang tamu dalam program Selamat Pagi Bengkulu di RBTV.
Dalam kesempatan ini Wakapolda berbicara banyak hal tentang tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Dijelaskan pemilik bintang satu dan putra asli Bengkulu ini, ada banyak hal yang menjadi penyebab kekerasan terhadap perempuan dan anak. Diantaranya faktor sosial ekonomi.
Jenderal Dicky merincikan bagaimana besarnya pengaruh media sosial terhadap kejahatan ini. Termasuk kejahatan asusila maupun pelecehan.
BACA JUGA:KUR BRI November Rp 90 Juta, Pinjaman Modal Usaha dengan Cicilan Rp 1 Jutaan Per Bulan
Dengan kondisi setiap orang bebas mengakses media sosial, sering kali juga menimbulkan dampak negatif. Pengaruh media sosial juga terlihat dari pola pergaulan remaja saat ini.
“Perempuan (remaja putri) jangan membuka ruang. Misalkan saja jangan mau datang ke kos-kosannya laki-laki,” papar Brigjen Dicky.
Selain pengaruh pergaulan, Wakapolda juga menjelaskan masih ada pengaruh hal-hal buruk yang dianggap sudah menjadi kebiasaan. Misalkan saja seorang suami dan bapak yang menerapkan pola keras kepada anak dan istrinya.
“Ada anggapan kalau suami mukul istri atau anak, itu sudah biasa. Padahal itu salah. Saya pernah berbicara dengan seorang istri yang menjadi korban pemukulan suami. Sang istri atau korban itu menjawab sudah biasa dipukul sama suaminya. Itu tidak boleh, itu penganiayaan,” tegas Wakapolda.
Karenanya dengan tegas Brigjen Dicky mengatakan setiap pelaku kejahatan terhadap perempuan dan anak harus ditindak secara hukum. Sementara para korbannya, harus mendapatkan proses rehabilitasi.
BACA JUGA:Siap Lulus Uji Kompetensi Mitra Statistik BPS 2026, Ini Rumus Menghitung Cepat Matematika
“Cuma terkadang, kita (polisi) sudah melengkapi berkas (perkara kejahatan asusila), ketika kita akan melimpahkan, datang lah keluarga korban mengatakan kalau antara korban dan pelaku sudah berdamai,” lanjut Wakapolda.
Selanjutnya Wakapolda secara khusus juga menyoroti persoalan korban. Dia berharap, selain mendapat rehabilitasi, pendampingan, para korban harus mendapat dukungan yang penuh dari keluarga dan lingkungan.
“Kalau dia (korban) masih sekolah, lanjutkan sekolah. Biarkan saja nanti dia (korban) bekerja. Kemudian ajak dia untuk lebih dekat dengan agama, kuatkan dia (korban),” pungkas Wakapolda Bengkulu.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


