Iklan RBTV

Kasus Gigitan HPR di Mukomuko Meningkat, Capai 75 Kasus hingga Awal Agustus 2025

Kasus Gigitan HPR di Mukomuko Meningkat, Capai 75 Kasus hingga Awal Agustus 2025

Kasus gigitan HPR di Kabupaten Mukomuko meningkat --

MUKOMUKO, RBTVDISWAY.ID - Dinkes Mukomuko mencatat adanya peningkatan kasus gigitan Hewan Penular Rabies (HPR). 

Dinas Kesehatan Mukomuko terus memberikan peringatan bagi seluruh masyarakat Kabupaten Mukomuko, agar dapat menjauhi Hewan Penular Rabies (HPR) seperti hewan anjing, kucing dan monyet.

BACA JUGA:Peringati Hari Kesatuan Gerak ke-53, TP PKK Provinsi Gelar Senam Bersama dan Bakal Siapkan Pasar Murah

Dalam rentang waktu 2 bulan yakni pada  Juni lalu hingga awal Agustus tahun 2025, tercatat adanya peningkatan 21 kasus warga menjadi korban gigitan HPR tersebut.

Sehingga menambah jumlah kasus HPR dari awal tahun 2025 yakni Januari hingga awal Agustus saat ini mencapai 75 kasus. 

BACA JUGA:Gadai SK PPPK di BRI Bisa Dapat Pinjaman Rp 200 Juta, Intip Cicilan per Bulannya

Warga diminta untuk tidak mengganggu dan menghindari hewan penular rabies.

Saat ini Dinas Kesehatan Mukomuko dan Dinas Pertanian melalui bidang peternakan telah berupaya melakukan pencegahan penyakit rabies kepada masyarakat, mulai dari sosialisasi hingga pemberian vaksin disetiap Puskeswan dan Puskesmas yang ada di wilayah Kabupaten Mukomuko. 

BACA JUGA:Dari Wilayah Kepulauan, UMKM Ini Berhasil Jadi Pemasok Program MBG dengan Dukungan Pembiayaan BRI

Jumlah stok vaksin yang tersebar di empat Puskeswan saat ini masih tersedia sebanyak 1.000 dosis.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Bustam Bustomo mengimbau kepada masyarakat untuk segera melakukan pertolongan pertama jika terserang oleh hewan penular tersebut. Masyarakat agar lebih waspada dan meningkatkan kesadaran dalam melakukan vaksinasi terhadap hewan peliharaan. 

BACA JUGA:Dari Wilayah Kepulauan, UMKM Ini Berhasil Jadi Pemasok Program MBG dengan Dukungan Pembiayaan BRI

“Untuk HPR memang masih banyak, tapi kita bersyukur kesadaran masyarakat juga semakin tinggi. Jika ada yang memelihara hewan itu dia vaksin juga, hal ini memang mengurangi, tetapi kita tetap waspada. Bila ada gigitan itu segeralah melakukan pemerikasaan, nanti baru kita akan lakukan tindakan,” ucap Bustam Bustomo.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: