Fenomena Tak Biasa tapi Benar-benar Nyata, Telaga Berombak di Magetan, Begini Penjelasan BMKG
Telaga Berombak di Magetan--
NASIONAL, RBTV.DISWAY.ID - Beberapa hal terdengar mustahil bagi manusia, namun ini bisa terjadi jika Sang Maha Pencipta menginnginkannya untuk terjadi.
Sebelum viralnya fenomena hujan katak di Brazil, terlebih dahulu terjadi fenomena aneh di Inonesia, tepatnya di Jawa Timur.
BACA JUGA:Drawing SEA Games 2025 Cabor Sepak Bola Putri: Timnas Indonesia Bareng Tuan Rumah di Grup A
Fenomena tersebut adalah telaga yang airnya tenang tiba-tiba berombak bak air pantai. Sontak saja hal itu menimbulkan berbagai macam pertanyaan.
Ya, beberapa bulan lalu sempat ramai fenomena mustahil terjadi namun nyata.
Sebab, dalam unggahan video yang beredar, destinasi wisata Telaga Sarangan di Kecamatan Plaosan, Magetan, Jawa Timur tampak berombak besar seperti lautan yang terjadi beberapa hari pada bulan Maret 2025 lalu.
Kejadian aneh ini juga disertai dengan adanya angin kencang, sehingga membuat sejumlah pepohonan di sekitar telaga bergoyang.
BACA JUGA:Indra Sjafri Kantongi 21 Nama untuk SEA Games 2025, Timnas Indonesia Punya 2 TC Lagi
Apakah ini terlihat mustahil? Iya, namun petugas retribusi tiket Telaga Sarangan, Edy Puryanto membenarkan jika adanya kejadian tersebut.
Ia juga mengonfirmasi terkait adanya angin kencang yang disertai dengan hujan. Sehingga menyebabkan gelombang tinggi di telaga tersebut.
"Betul itu beberapa hari lalu sekitar Kamis dan Jumat," kata Edy Puryanto kala itu
Lantas, apakah yang menjadi penyebab adanya ombak pada telaga tersebut?
BACA JUGA:Gubernur Helmi Hasan Lantik Komisaris Independen Bank Bengkulu Periode 2025-2029
Penjelasan BMKG
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan, jika fenomena Telaga Sarangan berombang disebabkan oleh adanya angin yang kencang.
Peningkatan kecepatan angin sesaat, sebelum, dan pada awal hujan dipengaruhi oleh adanya awan cumulonimbus.
"Fenomena angin kencang ini betul bisa membuat air di telaga menjadi turut bergelombang. Untuk saat ini kecepatan angin di wilayah Jawa Timur berkisar 20 sampai 30 km per jam," ucap Prakirawan BMKG Juanda, Rendy Irawadi saat itu.
BACA JUGA:Timnas U-23 Indonesia Masuk Grup C di SEA Games 2025
Dampak yang Terjadi
Sementara itu, dampak dari terjadinya fenomena ini juga dirasakan oleh pedagang di sekitar telaga. Akibat cuaca ekstrem, jumlah wisatawan menurun drastis, menyebabkan penjualan anjlok.
Legenda Asal-usul Telaga Sarangan
Melansir dari buku Kumpulan Legenda Nusantara (2023) oleh Astri Damayanti, asal-usul Telaga Sarangan bermula dari kisah Kyai Pasir dan Nyai Pasir. Mereka adalah pasangan yang hidup di sebuah gubuk di lereng Gunung Lawu.
Pasangan ini hidup dari hasil ladang mereka, sebab Kyai Pasir adalah seorang petani. Pada suatu hari, Kyai Pasir menemukan sebutir telur di ladang. Tanpa tahu telur dari binatang apa, lalu Kyai Pasir membawanya pulang untuk meminta istrinya, Nyai Pasir memasak telur tersebut.
Bagi mereka, telur merupakan lauk yang sangat lezat. Sehingga mereka makan siang bersama dengan lauk telur yang dibelah dua. Setelahnya, Kyai Pasir kembali untuk bekerja ke ladang.
BACA JUGA:Vivo Y29, HP 2 Jutaan yang Tahan Banting dan Baterai Tahan Lama
Namun dalam perjalanan, Kyai Pasir merasa tubuhnya panas dan kesakitan. Dia berguling-guling di pasir karena kesakitan. Kulit Kyai Pasir pun mulai muncul sisik dan lama kelamaan tubuhnya berubah menjadi naga jantan.
Dan hal serupa juga dirasakan oleh sang istri, Nyai Pasir yang kemudian langsung mengejar suaminya ke ladang. Nyai Pasir juga berubah menjadi naga betina. Mereka masih terus berguling-guling karena kesakitan.
Dari gerakan naga tersebut, tanah di situ semakin tergerus dan membentuk cekungan yang besar. Dari cekungan itu muncul mata air yang menggenanginya dan lama kelamaan menjadi telaga.
Konon Kyai Pasir dan Nyai Pasir masih menjadi naga yang hidup di dalam telaga tersebut. Telaga ini disebut dengan Telaga Pasir. Namun karena letaknya di Desa Sarangan, telaga ini lebih dikenal dengan nama Telaga Sarangan.
BACA JUGA:Pesan Gubernur Helmi Hasan di Pengukuhan Kepala BPKP Bengkulu
Tak hanya mitos naga yang tinggal di bawah telaga saja, namun masih ada mitos lainnya yang masih banyak didengar mengenai Telaga Sarangan. Salah satunya ialah pulau di tengah telaga yang masih ditinggali oleh pasangan suami istri Kyai Pasir dan Nyai Pasir.
Selain itu, terdapat pula kepercayaan masyarakat terkait hubungan pasangan kekasih yang masih berpacaran akan putus jika datang di Telaga Sarangan. Pasangan tersebut putus karena terkena kutukan gaib di tempat tersebut.
Itulah hal yang terdengar mustahil namun nyata yang sempat terjadi beberapa bulan lalu. Namun, hal aneh tersebut memiliki penjelasan mengenai alasan dapat terjadinya fenomena tersebut. Semoga informasi ini bermanfaat, ya!
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


