Konon, Si Pahit Lidah yang tak lain Pangeran Serunting Sakti, mengunjungi wilayah Pampangan dan Tulung Selapan yang terletak di seberang lebak atau rawa yang luas.
BACA JUGA:Kisah Kutukan Keris Mpu Gandring, Penguasa Kerajaan Singasari Jadi Tumbal 7 Turunan
Dia mendengar bahwa sedang ada pesta pernikahan di sana dan berkeinginan untuk menghadiri acara tersebut. Namun, dia tidak memiliki perahu untuk menyeberang.
Si Pahit Lidah berulang kali memanggil warga dan hewan yang berada di seberang agar mereka menyeberangkannya.
Namun, tidak ada yang menghiraukannya. Si Pahit Lidah kesal dan mengutuk semua yang berada di seberang, baik yang sedang bergerak maupun yang tidak bergerak, menjadi batu.
Sejak saat itu, hasil kutukan Si Pahit Lidah masih ada di Desa Bukit Batu, seperti batu lesung, batu pengantin, dan batu gajah.
BACA JUGA:Bisa Coba Diamalkan, Ternyata Ini 5 Rahasia Orang Jawa Kuno Menjadi Sakti Mandraguna
Lokasi Bukit Batu berjarak sekitar 70 kilometer atau sekitar 1,5 jam perjalanan dari Kota Palembang, Sumsel