Rasulullah Saw bersabda, “Jika kalian melihat hilal Dzulhijjah dan seseorang dari kalian ingin berkurban, maka hendaklah menahan diri (tidak memotong) rambut dan kuku-kukunya.” (HR. Muslim dari Ummu Salamah r.a). Sebagian ulama menjelaskan alasan untuk tidak mencukur rambut agar seluruh bagian tubuh tersebut tetap mendapatkan kekebalan dari api neraka. Tetapi sebagian ulama yang lain mengatakan bahwa hal ini sama dilakukan dengan jamaah haji yang sedang melakukan ihram.
8. Mencukur Rambut Seluruh Tubuh bagi yang Qurban
Larangan untuk tidak melakukan mencukur rambut diseluruh tubuh seperti mencukur rambut kepala, kumis, rambut kemaluan, jenggot, ketiak, mencabut uban, atau rambut-rambut lain yang berada di sekitar badan berlaku untuk laki-laki dan perempuan yang melakukan qurban. Larangan ini dilakukan setelah memasuki 10 hari di awal bulan Dzulhijjah. Menurut para Syafi’iyah larangan yang dimaksud adalah memendekkan, mencabut, mencukur habis atau bahkan membakarnya.
9. Tidak Menjalankan Aturan dalam Berudhhiyah
Aturan-aturan selama bulan Dzulhijjah harus dilakukan, agar mendapatkan pahala dan menjadikan amalan tersebut sempurna. Misalnya, larangan untuk tidak memotong rambut yang ada di sekitar badan. Menurut Asy-Syaukhani menjelaskan bahwa, “Hikmah larangan tersebut, agar balasan berupa terhindarnya badan dari api neraka tetap sempurna.” (Nailil Authar, 5/133).
10. Riya dalam Beramal
Riya termasuk ke dalam perbuatan sombong dan dosa. Jika seseorang ingin berqurban dengan niat yang riya atau hanya ingin dipandang mampu maka tidak akan mendapatkan pahala tersebut. Tetapi, jika niat berqurban hanya karena ingin beribadah kepada Allah maka termasuk perbuatan yang baik dan akan mendapatkan pahala dari Allah.
11. Tidak Mandi Sebelum Salat Idul Adha