Pahami Baik-baik, 4 Hal Ini Wajib Kita Hindari karena Sengsara di Akhirat

Senin 12-06-2023,22:44 WIB
Reporter : Tim

Bukan berarti melarang untuk mensyiarkan kebaikan, namun untuk meminimalisir terjadinya kesia-siaan pada amal kita. Apabila tanpa sadar dalam hati kita ada sedikit riya.

Seperti halnya meneladani kisah rasul saat menyuapi si buta yang membencinya. Dalam kisah yang mungkin sering kita dengar semasa kecil. 

Bahwa setiap hari Rasul menyuapkan makanan ke mulut seorang pengemis Yahudi yang buta dan tua. Pengemis itu selalu mangkal pada salah satu sudut pintu kota Madinah. 

 

BACA JUGA:Istri Tersenyum, Ini 5 Tanggal Lahir Suami Paling Bertanggung Jawab Dunia Akhirat

 

Si pengemis selalu menghina Nabi Muhammad, dengan berkata pada orang yang melintas di depannya supaya tidak memercayai Muhammad yang disebutnya sebagai orang gila, pembohong dan tukang sihir.

Kelak, setelah Nabi wafat, betapa menyesalnya si pengemis, begitu Khalifah Abu Bakar Shiddiq memberitahunya bahwa Nabi Muhammad lah yang selama ini menyuapinya, Abu Bakar hanya meneruskannya.

Karena merasa cara Abu Bakar tidak sama dengan cara Nabi menyuapinya, si pengemis bertanya siapa sesungguhnya yang selama ini sudah sangat baik hati. Maka dari itu Abu Bakar menjelaskan tentang tindakan Nabi Muhammad yang sangat mulia tersebut. Tidak marah meskipun ada yang menghinanya, dan membalasnya dengan kebaikan tanpa sepengetahuan yang menghina. MasyaAllah, sungguh mulia teladan Nabi Muhammad SAW pada umatnya.

 

3. Ilmu Tanpa Amal

 

Imam Ghazali berkata: “Ilmu tanpa amal adalah gila dan pada masa yang sama. Amalan tanpa ilmu merupakan suatu amalan yang tidak akan berlaku dan sia- sia.”

Ilmu semata-mata masih belum dapat menjauhkan diri kita dari maksiat. Memiliki ilmu namun tidak mengamalkannya tidak akan mampu menolong manusia dari menghindari diri melakukan maksiat selama-lamanya. Selain itu, ilmu yang ada juga masih belum mampu mendorong kita untuk taat kepada Allah SWT.

Ini karena beramal dan taat kepada Allah itu datangnya daripada kesadaran diri, bahwa ia akan menghadapi maut suatu hari nanti. Seseorang itu juga tidak mampu menjauhkan diri daripada api neraka hanya dengan bergantung kepada pencapaian hidup dan ilmunya semata. Hendaklah ia mengikutinya dengan amalan, yang mana amalan tersebut berdasarkan ilmu.

Apabila kita tidak beramal dengan ilmu yang ada pada diri kita, kita sudah tentu tidak dapat melepasi perhitungan Allah pada hari akhirat kelak. Janganlah sampai kita menjadi orang yang menyesal dan meminta kembali ke dunia nantinya, itu merupakan suatu perkara yang tidak mungkin terjadi.

Kategori :