Candi Prambanan dan Legenda Roro Jonggrang

Senin 12-06-2023,23:12 WIB
Reporter : Tim liputan
Editor : Purnama Sakti

 

Berdasarkan prasasti Siwagrha yang berasal dari tahun 856 M, bangunan suci ini dibangun untuk menghormati Dewa Siwa, dan nama aslinya dalam bahasa Sansekerta adalah Siwagrha (Sansekerta: Shiva-grha berarti: ‘Rumah Siwa’) atau Siwalaya (Sansekerta: Shiva- laya berarti ‘rumah Siwa’ yang berarti: ‘Kerajaan Siwa’ atau ‘Kerajaan Siwa’).

 

Dalam prasasti ini disebutkan bahwa selama pembangunan candi Siwagrha sedang berlangsung,  pekerjaan umum juga dilakukan untuk memodifikasi saluran air untuk mengalihkan aliran sungai di dekat candi ini. 

 

BACA JUGA:10 Pertanyaan Ini akan Menjawab Kepribadian Anda, Mungkin Anda Seorang Pengatur atau Pencemas

Sungai yang dimaksud adalah Sungai Opak yang mengalir dari utara ke selatan sepanjang sisi barat kompleks candi Prambanan. Sejarawan menduga bahwa arah asli sungai  melengkung ke arah timur dan dianggap sangat dekat dengan candi sehingga erosi sungai  membahayakan pembangunan candi.

 

Proyek pengelolaan air ini dicapai dengan membuat alur sungai baru yang memotong kelokan sungai dengan sumbu utara-selatan sepanjang tembok barat di luar kompleks candi.

 

Aliran lama dari sungai asli kemudian diisi untuk menyediakan area yang lebih luas untuk pembangunan serangkaian candi perwara (candi wali atau candi pendamping).

 

Kompleks konstruksi ini secara berkala disempurnakan oleh raja-raja Medang Mataram berikutnya seperti Sri Maharaja Dyah Daksa dan Sri Maharaja Dyah Tulodong, dan diperluas dengan pembangunan ratusan candi lainnya di sekitar candi induk. 

 

Karena keindahan candi ini, candi Prambanan adalah candi agung Kerajaan Mataram, banyak upacara penting kerajaan berlangsung. 

 

Kategori :