Beliau memerintahkan agar pembangunan istana itu diselesaikan sesegera mungkin sebelum Ratu Balqis datang.
Tak lama kemudian, tibalah Ratu Balqis di kerajaan Sulaiman. Ia menyarankan agar para laskar yang mengawalnya cukup berhenti di luar kota untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan.
Ratu Balqis hanya dikawal beberapa orang pembesar memasuki istana Raja Sulaiman. Ia benar-benar takjub dengan kemegahan dan kemewahan kerajaan tersebut. Berkali-kali mulutnya berdecak kagum dan kepala bergeleng-geleng. Ratu Balqis dipersilahkan duduk di singgasana yang telah dipersiapkan.
“Wah, rasanya seperti singgasana di kerajaanku?” gumam Balqis terkagum-kagum.
“Benarkah?”, tanya Raja Sulaiman.
“Ya, ini benar-benar persis seperti singgasanaku.”
BACA JUGA:Hanya Rumah Abu Nawas yang Bisa Bertasbih
“Ketahuilah bahwa singgasana ini memang benar-benar milikmu. Singgasana ini kupindahkan ke mari sebelum engkau datang,” Nabi Sulaiman menjelaskan.
Ratu Balqis semakin heran dengan kemukjizatan Sulaiman. Akhirnya di saat itulah dia menyatakan beriman kepada Allah dan meninggalkan cara lama, yakni kebiasaan menyembah matahari.