Makkah dan Madinah Jadi Tanah Haram Sampai Hari Kiamat, Ini Penjelasannya

Senin 19-06-2023,09:53 WIB
Reporter : Tim

Doa ini dipanjatkan oleh Nabi Ibrahim sebelum beliau membangun Kakbah. Dalam Surat Ibrahim disebutkan: "Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah) negeri yang aman." (QS Ibrahim: Ayat 35).

Keutamaan lain dari Mekkah disebutkan dalam Hadis berikut. 

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

 لَيْسَ مِنْ بَلَدٍ إِلَّا سَيَطَؤُهُ الدَّجَّالُ، إِلَّا مَكَّةَ، وَالمَدِينَةَ، لَيْسَ لَهُ مِنْ نِقَابِهَا نَقْبٌ، إِلَّا عَلَيْهِ المَلاَئِكَةُ صَافِّينَ يَحْرُسُونَهَا 

Artinya: "Tidak ada satupun negeri kecuali akan diinjak Dajjal. Kecuali Mekkah dan Madinah. Tidak satupun lorong menuju kota tersebut, kecuali di sana terdapat para Malaikat yang berbaris, menjaga kota tersebut." (HR Al-Bukhari No 1881).

 

Batas Tanah Haram Mekkah 

 

Batas Tanah Haram di Mekkah ditetapkan dengan tanda bangunan permanen di setiap ujungnya. Yaitu semacam menara yang ditulis baik dengan bahasa Arab atau bahasa asing. 

Daerah yang berada di dalam tanda tersebut berlaku ketentuan hukum syariat. 

Berikut batas Tanah Haram sebegaimana dijelaskan Imam An-Nawawi rahimahullah. "Batas tanah haram dari arah Madinah adalah di setelah Tan'im di perkampungan Bani Nigar, 3 mil dari Mekkah. 

Dari jalur Yaman terletak di ujung Adhati Libn, 7 mil dari Mekkah. 

Dari arah Thaif di Arafah di lembah Namirah, 7 mil (dari Mekkah). 

Dari Jalur Irak di jalur bukit bilmaqtha, 7 mil. 

Dari jalan Ji'ranah di perkampungan Alu Abdullah bin Khalid, 9 mil, dari jalur Jedah, potongan A'syasy, 10 mil dari Mekkah." (Al-Majmu, 7/463). Satu mil sebanding dengan 1.848 meter. 

 

Kategori :