Keuntungan Aave menawarkan bukti terbaru meningkatnya minat pada protokol DeFi yang meniadakan kebutuhan lembaga pihak ketiga untuk membantu melaksanakan transaksi.
Krisis perbankan yang menyebabkan jatuhnya tiga bank regional utama pada bulan Maret sementara itu telah merusak kepercayaan pada organisasi jasa keuangan tradisional yang telah menjadi pusat pasar pinjaman.
BACA JUGA:Bitcoin Melejit ke Level 30 Ribu Dollar, Kripto Teratas Kompak Hijau
Faktor tersebut mendorong peningkatan daya tarik pelanggan untuk menggunakan Aave. Pada waktu pers, pengguna Aave telah memasok aset senilai $1,83 miliar dan meminjam $641 juta pada Aave versi tiga (v3), menyoroti tingkat aktivitas keuangan yang terjadi dalam protokol.
Kripto sendiri sebelumnya sempat dipandang akan cukup bullish pasca rapat komite Amerika Serikat FOMC (Federal Open Market Committee) yang mengindikasikan suku bunga ditahan. Namun, suku bunga AS yang masih berada di 5,25% belum mampu mendorong kripto mengalami penguatan.
BACA JUGA:Serangan Balik Usai Tuntutan di PTUN, Kades Gardu Laporkan Mantan Kades ke Kejari
Tidak dinaikkannya suku bunga AS berpotensi menyebabkan perlambatan ekonomi yang lebih lama dan belum menunjukkan adanya perbaikan. Selain itu, The Fed masih berpotensi menaikkan suku bunga acuannya dua kali pada akhir tahun ini.
Sentimen tersebut berpotensi menahan fase bullish kripto, mengingat era suku bunga tinggi masih cukup panjang dan kondisi terburuk belum tercermin.
BACA JUGA:5 Perbuatan Manusia Ini Membuat Allah SWT Tertawa
Selain itu, gugatan hukum Binance dan Coinbase turut menjadi potensi kripto terkoreksi. Komisi Sekuritas dan Bursa AS (Securities and Exchange Commission/SEC) menggugat Binance terkait penempatan dana investor pada aset dengan risiko yang signifikan.