Imam Hanafi pun menjawab bahwa dirinya tidak akan tidur malam, untuk membenarkan ucapan warga.
Muridnya pun kembali bertanya, kenapa gurunya tersebut sampai melakukan hal tersebut.
Imam mengatakan bahwa, agar dirinya tidak termasuk orang yang Allah gambarkan dalam QS Ali Imran.
BACA JUGA:Kisah Karomah Waliyullah Habih Sholeh Tanggul Bertemu Nabi Khidir
“Jangan sekali-kali kamu mengira bahwa orang yang gembira dengan apa yang telah mereka kerjakan dan mereka suka dipuji atas perbuatan yang tidak mereka lakukan, jangan sekali-kali kamu mengira bahwa mereka akan lolos dari azab. Mereka akan mendapat azab yang pedih".
Maksud Imam Hanafi sangat baik, yakni agar anggapan orang lain menjadi benar dan dirinya merasa malu dianggap diluar yang orang lain ucapkan.
Beliau melakukan itu bukan untuk dipuji, melainkan agar sama dengan yang orang ucapkan atau bahkan melebihi.
Demikianlah Imam Hanafi atau Abu Hanifah, kisahnya membuat pelajaran agar kita tidak mudah bangga dengan pujian.
Mengapa Waliyullah Diberi Karomah?
Dimasa para nabi, orang tidak heran dengan kisah-kisah Mukjizat yang diterangkan dalam Al-Qur’an.
BACA JUGA:Karomah Habib Sholeh Tanggul Mengobati Putra Raja Arab
Namun berbeda dengan umat semakin jauh dari masa kenabian, umat bakal bertanya-tanya tentang kebenaran kisah-kisah tersebut. Di benak sebagian umat, mereka bertanya-tanya, apa benar kisah-kisah dalam Al-Qur’an itu, hanya fiktif atau legenda belaka?
Hal ini sangat terkait dengan keimanan yang bagi sebagian orang perlu pembuktian terdekat. Maka dari itu, munculnya karomah-karomah di tangan ulama-ulama besar dan para wali seperti Syekh Abdul Qadir Jaelani salah satunya untuk mengangkat kepercayaan umat supaya lebih tebal keimanannya terhadap mukjizat Nabi Muhammad SAW atau mukjizat-mukjizat yang dikisahkan dalam Al-Qur’an.
Maka, lahirlah karomah-karomah atau keistimewaan-keistimewaan tersebut, seperti Syekh Abdul Qadir Jailani yang dikisahkan Maulana Habib Muhammad Luthfi bin Yahya dalam Secercah Tinta (2012) memiliki karomah bisa menghidupkan orang yang sudah meninggal.