3. Bisa melihat dosa orang lain
Disebutkan dalam Kitab Al-Thabaqat, Taj al-Subki bahwa pernah ada seorang lelaki menemui Sayyidina Utsman. Pria tersebut baru saja bertemu dengan seorang perempuan di tengah jalan, lalu ia menghayalkannya.
Sayyidina Utsman lantas berujar kepada laki-laki itu; "Aku melihat ada bekas zina di matamu". Laki-laki itu bertanya, "Apakah wahyu masih diturunkan setelah Rasulullah wafat?" Utsman menjawab: "Tidak, ini adalah firasat seorang mukmin". Utsman mengatakan hal tersebut untuk mendidik dan menegur laki-laki itu agar tidak mengulangi apa yang telah dilakukannya.
BACA JUGA:Karomah Dahsyat Sunan Ampel, Menghidupkan Orang Mati Hingga Berjalan di Atas Air
Selanjutnya Taj al-Subki menjelaskan bahwa bila seseorang hatinya jernih, maka ia akan melihat dengan nur Allah, sehingga ia bisa mengetahui apakah yang dilihatnya itu kotor atau bersih. Maqam orang-orang seperti itu tentunya berbeda. Ada yang mengetahui jika yang dilihatnya kotor namun dia tidak mengetahui penyebabnya.
Namun, ada pula yang maqamnya lebih tinggi karena mengetahui sebab kotornya, seperti Sayyidina Utsman. Buktinya, beliau mampu melihat bahwa hati orang itu kotor dan mengetahui penyebabnya yaitu karena menghayalkan seorang perempuan.
(Tim)