Kandungan protein dari cacing laut sangat tinggi dan dapat diolah menjadi berbagai makanan tradisional. Laor merupakan cacing laut yang muncul setahun sekali, tepatnya antara bulan Maret dan April.
Yang lebih uniknya, laor hanya muncul saat purnama pasang tertinggi dan hanya muncul di daerah pantai berkarang. Munculnya laor dipengaruhi oleh siklus Bulan dan Matahari.
Prosesi menangkap cacing laut dimulai dengan upacara adat. Nantinya, mereka menggunakan alat tangkap berupa nyiru atau kain kasa yang diikat pada sebatang kayu sebagai pegangan.
BACA JUGA:Warisan Budaya Indonesia Terbanyak Ketiga di UNESCO, Ini Daftarnya
4. Tradisi Bakar Batu dari Papua
Tradisi bakar batu ini merupakan salah satu ritual yang terbilang unik di Papua. Biasanya tradisi bakar batu dilakukan oleh suku pedalaman Papua dengan nama yang berbeda-beda.
Ritual ini memasak dengan menggunakan batu yang panas sekali. Beberapa suku yang masih menerapkan tradisi bakar batu adalah Lembah Baliem, Paniai, Nabire, Pegunungan Tengah, Pegunungan Bintang, Jayawijaya, dan lain sebagainya.
Batu-batu itu dibakar sampai panas hingga berubah warna menjadi merah membara. Selama menunggu batu panas, warga menggali lubang yang dalam dan memberi daun pisang untuk alang-alang di dasarnya. Batu panas nantinya diletakkan di dasar lubang, lalu di atas batu tersebut ditumpuk daun pisang dan diletakkan daging babi.