“Sebenarnya, ketika hari pertama kita melakukan perjalanan dan Tuan berkata bahwa sholat harus mengasyikkan dan tak boleh tersiksa menanggung beban, saya hampir menemukan Allah. Ia menurunkan syariat agama pasti untuk membahagiakan umatnya. Bukan untuk mempersulit mereka,” ucap Abul Augus.
“Kemudian, ketika kita bertemu dengan musafir yang peduli pada unta-unta mereka, saya sudah merasa semakin dekat dengan Tuhan yang saya cari. Lalu, ketika saya tak merasa bahagia ketika sholat di alun-alun Kota Baghdad, sesunnguhnya saya merasa tengah diajarkan makna dan tujuan sholat yang sebenarnya,” imbuh Abul Augus.
Abu Nawas hanya terdiam dan tersenyum.
“Wahai saudaraku, sore ini adalah puncaknya saya menemukan Allah. Bertemu dengan para kalifah membuat saya sadar bahwa tujuan dari sholat sesungguhnya adalah menjaga kemanusiaan. Tanpa pemberian mereka, mungkin kita malam ini akan mati kelaparan. Sholat yang mereka lakukan membuat mereka yakin kemanusiaan harus dijaga di mana pun mereka berada. Sekarang, saya makin mengapa Allah memerintahkan kita sholat. Saya pun merasa Allah kini selalu berada di samping saya, karena saya meyakini hal itu,” ujar Abul Augus.
BACA JUGA:Dua Minggu Operasi Antik Nala, Polisi Tangkap 53 Orang dan Amankan 4.393 Barang Bukti
Abu Nawas tersenyum bahagia. Ia bersyukur karena akhirnya saudaranya dapat menemukan Tuhan, yakni di hatinya. Mereka pun bermalam di masjid itu. Keesokan harinya, mereka berpisah untuk kembali ke rumah masing-masing. Abul Augus berterima kasih pada Abu Nawas karena telah menemaninya mencari Tuhan.
Tim liputan.