Abu Nawas Rela Menempuh Perjalanan Jauh Demi Satu Tujuan Mulia

Selasa 04-07-2023,20:30 WIB
Reporter : Tim liputan
Editor : Purnama Sakti

“Bagaimana Tuan bisa yakin? Seandainya, 700 kantong makanan itu tak datang, Tuan akan mati kelaparan,” ujar Abul Augus penasaran. 

  

“Sekali yakin bahwa Allah di samping kita, jangan pernah meragukan kemampuan-Nya membagi-bagi rezeki. Buktinya, saat kalian sedang kelaparan di padan pasari, Allah tetap mengirimkan rezeki dengan mengutus kami datang ke masjid ini,” ucap kepala khafilah sambil menepuk punda Aubul. 

 

“Lagi pula, jika Allah tidak memberikan 700 kantong makanan pada kami pada nanti malam atau besok pagi hingga kami pun mati, saya lebih berbahagia lagi. Itu berarti Allah yang kami yakini selalu ada di samping kami, akan segera kami jumpai dengan sepenuh keyakinan dan kebahagiaan,” imbuh ketua kalifah sambil undur diri untuk menyantap bekal terakirnya. 

  

Sementara Abu dan Abul menyantap makanan mereka dengan tetesan air mata. Saat senja tiba, rombogan kafilah itu mohon pamit. Lalu, Abu dan Abul mengantar kepergian mereka dengan syukur dan sukacita. 

  

“Karena hari sudah semakin gelap, bagaimana kalau bermalam saja di masjid ini. Besok kita akan kembali ke rumah masing-masing,” ucap Abul Augus. 

  

“Apakah itu artinya kau sudah menemukan Tuhan, saudaraku Abul Augus?” tanya Abu Nawas. 

  

“Benar, Tuan. Saya sudah menemukan Tuhan yang selama ini hilang dari saya tapi Tuan nikmati keberadaan-Nya dalam zikir Tuan,” jelas Abul yakin. 

  

“Bagaimana bisa engkau tiba-tiba menemukan Tuhan, saudaraku?” tanyanya penasaran. 

  

Kategori :