Usai menambatkan unta mereka, kepala kafilah itu menghampiri Abu Nawas dan Abul Augusu untuk memberi salam. Setelah berbincang singkat, kepala kafilah itu tahu bila Abu dan Abul sedang kelaparan.
Tanpa basa-basi, kepala kalifah itu memberi mereka makanan mereka. Awalnya, Abu Nawas menolak karena ia melihat makanan itu sebenarnya juga bekal terakhir yang dibawa kalifah itu.
Tapi, setelah kepala kalifah itu memaksanya, akhirnya Abu menerima makanan itu. Tanpa sadar, ia meneteskan air mata karena merasa terharu.
“Kenapa Tuan memberikan makanan ini pada kami. Padahal, bekal Tuan juga menipis. Sementara perjalanan Tuan pasti masih jauh,” tanya Abul Augus.
“Saudara mungkin tak tahu, sebenarnya saya bukan mengurangi bekal makanan, tapi justru sedang menambahnya,” jelas ketua kalifah.
“Bagaimana bisa?” tanya Abul Augus bingung.
“Ingatlah perkataanku wahai Suadaraku, Allah memerintahkan kita untuk bersedekah dalam kondisi sempit maupun lapang. Ia senang dengan apa yang kita kerjakan ini. Allah juga berjanji, jika kita bersedekah, maka Ia akan mengganjarkan pahala sebanyak 700 kali lipat. Bayangkan saja, saya sekarang memberi kalian sekantong makanan, maka nanti akan datang 700 kantong makanan untuk kami,” ucap ketua kalifah.
BACA JUGA:Jemaah Haji Meninggal Dunia Dapat Asuransi dari Kementerian Agama RI, Berikut Besarannya