Lalu, Raden Kian Santang diberi petunjuk bahwa orang yang dapat menandinginya adalah Sayyidina Ali dari Tanah Arab.
Sebetulnya, Sayyidina Ali hidup pada abad ke-7 dan telah wafat saat itu. Tetapi mereka dapat dipertemukan secara goib dengan kekuasaan Allah SWT. Wallahu alam.
Sesampainya di Mekkah, Raden Kian Santang bertemu seseorang dan kemudian menanyakan keberadaan Sayyidina Ali.
Orang tersebut mau memberi tahu keberadaan Sayyidina Ali dengan syarat Raden Kian Santang bisa mencabut tongkat yang ditancapkan di tanah.
Diluar dugaan Raden Kian Santang kesulitan mencabut tongkat itu hingga badannya berdarah-darah.
Raden Rara Santang menyerah setelah berupaya untuk menyelesaikan syarat yang dianggap sangat mudah.
Setelah kejadian itu, baru diketahui bahwa sosok yang menancapkan tongkat itu adalah Sayyidina Ali.
Sejak bertemu Sayyidina Ali, Raden Kian Santang memutuskan untuk tetap tinggal di Mekkah dan memperdalam agama Islam.