Di Gunung Ini, Mayat Dibiarkan Bergeletakan, Ternyata Ini Alasannya

Selasa 29-08-2023,10:04 WIB
Reporter : Tim liputan
Editor : Purnama Sakti

Di antaranya menjadi pemandu, pembawa barang, dan memberikan bantuan-bantuan lain. Lantaran kehidupannya di daerah dingin, orang-orang tersebut pun terbiasa bernapas dengan jumlah oksigen rendah. 

BACA JUGA:Tanpa Biaya Provisi, Usia Minimal 21 Tahun Bisa Ajukan KUR di BCA hingga Rp 500 Juta

 

Sementara itu, mereka memanfaatkan komoditas dari sektor peternakan, berdagang, hingga bertani. Khususnya di bidang peternakan, sudah biasa dilihat ada penduduk yang sedang menggiring domba di sekitar dataran tinggi Himalaya. 

 

Ketinggian Himalaya dan Riwayat Pendakiannya Gunung Everest Pada 1856, sudah dicatat oleh seorang surveyor telah mengemukakan tentang Everest sebagai puncak tertinggi permukaan bumi. 

 

Menurut catatan situs Britannica, penetapan ketinggian resminya baru diadakan pihak Cina dan Nepal pada 2020. Berdasarkan keputusan bersama tersebut, Gunung Everest diklaim mempunyai ketinggian 29.031,69 kaki atau 8.848,86 meter di atas permukaan laut (mdpl). 

 

Oleh sebab itu, puncak gunung ini bersalju dan ada beberapa orang yang mencoba mendakinya. Sebut Edmund Hillary yang mendaki pada 1953, kemudian ada juga seorang pendaki solo bernama Reinhold Messner. 

 

Ia menyusuri Gunung Everest seorang diri pada 1980. Lima tahun sebelum itu, ternyata ada juga Tabei Junko asal Jepang yang tercatat sebagai pendaki Everest berkelamin perempuan pertama. 

BACA JUGA:Pinjol Cepat Cair Akulaku Tawarkan Bunga Kecil Syarat Mudah, Ini 2 Jenis Pilihannya

 

Level pendakian Gunung Everest diklaim tak sama dengan pendakian-pendakian gunung lain. Kondisi alam di puncak tertinggi bumi yang sangat berseberangan dengan kondisi tubuh manusia membuat orang-orang yang tak terbiasa mengalami gangguan. Bahkan, ada beberapa di antara mereka yang meninggal dan mati. Oleh sebab itu, pendaki yang meninggal di sepanjang jalan Gunung Everest kerap terjadi.

 

Kategori :