RbtvCamkoha - Dengan diberlakukannya Kurikulum Merdeka oleh Kemendikbud RI pada tahun ajaran 2022/2023, SDN 81 Seluma yang berlokasi di Desa Talang Benuang Kecamatan Sukaraja mulai menerapkan pembelajaran dengan pendekatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Para murid di SDN 81 Seluma ini, mulai diajarkan membuat proyek pemanfaatan berbagai macam sampah menjadi sebuah karya seni (ecobrick) yang bernilai, dan dipamerkan kepada orang tua wali murid mereka yang diundang pihak sekolah, pada Selasa pagi (13/12).
Kepala SDN 81 Seluma Sukardi, Spd menerangkan profil pelajar Pancasila merupakan perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat, yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila dalam Kurikulum Merdeka, Profil Pelajar Pancasila ini menjadi tujuan dari berbagai strategi dan metode dalam pembelajaran.
Salah satunya pembelajaran lintas disiplin ilmu dalam mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitar, seperti pemanfaatan barang bekas atau berbagai macam jenis sampah, yang disulap menjadi barang yang berguna dan bernilai ekonomi.
"Selama 6 bulan atau 1 semester ini sudah banyak yang kami ajarkan terutama untuk anak-anak kelas 1 dan 4. Melalui proyek kegiatan ini kami lakukan dalam seminggu sekali yaitu pada hari Jumat, seharian penuh kami melaksanakan proyek ini yang didalamnya ada nilai-nilai dimensi yaitu gotong royong, mandiri, kreatif serta tak lupa beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa", terang Sukardi, Spd.
Dalam pengolahan berbagai macam sampah menjadi barang yang berguna ini, anak-anak menjadi mengerti sampah dapat dimanfaatkan ulang ataupun yang tidak dapat daur ulang.
Para murid diajarkan memilih sampah untuk dipilih dan dipilah menjadi 3 bagian, yaitu sampah organik yang dapat dikumpul ke dalam kotak sampah yang berwarna merah, sampah plastik yang dapat dikumpul dalam kotak berwarna kuning dan sampah kertas yang dapat dikumpul dalam kotak berwarna hijau.
"Dengan memilah sampah tersebut, anak-anak mengetahui mana yang dapat diolah dan yang tidak dapat diolah kembali, karena sampah yang tidak hancur atau tidak dapat diolah lagi oleh tanah. Maka sampah tersebut dapat kita kelola menjadi barang yang berguna, seperti barang-barang kerajinan tahan, contohnya seperti sampah botol minuman bisa diolah menjadi vas bunga, mainan anak sepeti mobil-mobilan, Pipet minuman yang sering sekali digunakan dapat juga diolah menjadi bunga matahari, rumah-rumahan, bingkai foto dan lain sebagainya", tutur Sukardi, Spd.
Dengan adanya kurikulum merdeka dengan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, setidaknya anak-anak sedari dini dapat dididik memanfaatkan sampah menjadi karya seni ataupun barang yang bernilai ekonomi dan menyelamatkan lingkungan dari limbah sampah yang terus meningkat setiap tahunnya.
(Hari Adiyono)