2. Tahun 2015
Kekeringan masif juga pernah melanda Tanah Air pada 2015. Dampak yang ditimbulkannya juga tak main-main.
Merujuk data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), kekeringan saat itu melanda 16 provinsi, meliputi 102 kabupaten/kota dan 721 kecamatan di Indonesia.
Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara mengalami defisit air sekitar 20 miliar meter kubik, selain itu lahan pertanian seluas 111 ribu hektare juga mengalami kekeringan.
Studi sama yang diterbitkan Jurnal Lingkungan dan Bencana Geologi mengungkapkan El Nino 2015 menyebabkan kekeringan dengan intensitas tinggi dan durasi panjang. Sepanjang tahun itu hanya terdapat empat bulan dengan curah hujan yang normal.
Pada tahun 2015/2016 terjadi kembali musim kering dengan nilai SPI berkisar antara -1,2 - (-2,6) yang berarti agak kering sampai sangat kering (ekstrem kering).
“Durasi kekeringan tahun 2015/2016 termasuk paling panjang selama periode pengamatan," kata peneliti.
BACA JUGA:MENGEJUTKAN, PBB Warning Ancaman El Nino, Mei-Juni 2023 Ini Sumbagsel dan 10 Daerah Kemarau
3. Tahun 1997
Kekeringan panjang jelang keruntuhan Orde Baru ini melanda sejumlah besar wilayah Indonesia. Bencana ini juga dibarengi dengan kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Indonesia.
Insiden ini bahkan menjadi perhatian internasional karena RI mengekspor asap ke negara-negara tetangga.