"Untuk yang lahan perasawahan yang mengalami kekeringan saat ini, kami baru menerima laporan dari Bengkulu Selatan, Bengkulu Utara dan Kabupaten Kaur. Sedangkan 4 kabupaten lainnya belum menerima laporan. Kita berharap tidak ada laporan ya terkait kekeringan," ujar Plt Kadis TPHP Bengkulu, Rosmala Dewi.
Rincian areal persawahan yang mengalami kekeringan yakni, Kabupaten Seluma mengalami kekeringan mencapai 500 hektare.
Sedangkan Kabupaten Bengkulu Selatan memiliki lahan yang terdampak kekeringan sekitar 100 hektare.
Selain itu, Kabupaten Kaur juga melaporkan kekeringan yang mengancam gagal panen pada lahan tanam jagung. Sementara lahan padi hanya beberapa hektare saja. Namun akibat kondisi tersebut diperkirakan produksi padi tahun ini akan menyusut sekitar 10 ton.
Rosmala Dewi menambahkan, bantuan pompa dan pipa air telah disiapkan untuk kabupaten yang melaporkan kekeringan.
"Saat ini pertumbuhan padi sangat butuh air untuk proses pertumbuhan, maka dengan kekeringan ini hasil produksi pangan kita ini akan menyusut 5 sampai 10 ton," ujarnya (2/9).
Bagi masyarakat petani yang terdampak kekeringan, dapat menghubungi dinas terkait untuk mendapatkan pendampingan nantinya.
Salah satunya dengan menyediakan fasilitas yang dibutuhkan oleh masyarakat, sebagai langkah antisipasi kekeringan yakni dengan menanam padi varietas Inpago yang cocok untuk lahan kering.
"Kalo memang ada kekeringan laporkan saja ke dinas terkait setempat atau ke Brigadir Alsintan kami. Nantinya kami akan memberikan pendampingan dan menyediakan alat bantuan alsintan," terang Rosmala Dewi.
Demikian informasinya. (tim)