Khasiat benda ini sama dengan Aji Lembu Sekilan.
BACA JUGA:Ketahui 12 Etika Debt Collector Saat Tagih Utang Pinjol, Nasabah Jangan Mau Dikasari
Ajimat ini konon pernah dimiliki oleh Adipati Menakjinggo yang melakukan perlawanan terhadap Majapahit untuk mengawini Ratu Majapahit Dewi Suhito.
Pemegang benda pusaka ini, diyakini akan terlindung dari berbagai marabahaya dan kejahatan musuh. Konon kabarnya, pusaka ini sudah dimusnahkan dan serpihan kecilnya saja yang dipegang Bung Karno.
Lolosnya Bung Karno dalam berbagai upaya pembunuhan, mulai dari pelemparam granat di Cikini, serangan bom hingga penembakan saat salat Idul Adha, semakin menguatkan wacana ajimat dan pusaka itu.
Benda keramat lain yang dimiliki Bung Karno adalah tongkat komando yang selalu dibawa ke manapun dia pergi. Tongkat itu diyakini memiliki kekuatan gaib, karena berisi keris pusaka yang sangat sakti.
Tongkat komando Bung Karno dibuat dari Kayu Pucang Kalak. Kayu jenis ini dianggap memiliki khasiat kanuragan. Bila ditaruh di atas air, maka bayangan kayu ini akan menyerupai ular yang sedang berenang.
Kelebihan keris pusaka ini sanggup melindungi pemegangnya dari bahaya yang mengancam. Keris ini juga sanggup meluluhkan hati para lawannya, menimbulkan rasa iba, dan bisa menambah kewibawaan.
Benda pusaka lain yang diyakini dimiliki Bung Karno adalah keris pusaka peninggalan Perang Puputan, Bali. Keris ini pernah digunakan Raja Singasara untuk berperang dan telah menelan banyak korban jiwa.
Keris ini merupakan warisan dari ibunda Bung Karno, Idayu Nyoman Rai yang masih keturunan Raja Singasara. Ujung keris ini telah berkarat, karena terkena darah orang-orang Belanda yang tewas terbunuh.
Suatu ketika, Bung Karno pernah mengatakan dirinya selalu membawa keris itu ke manapun dia pergi agar selalu teringat dengan semangat Perang Puputan yang sangat melegenda dan antikolonialisme itu.
BACA JUGA:Bayar Belanjaan di Tokopedia Pakai Aplikasi DANA Jadi Lebih Mudah dan Simpel, Begini Caranya
Sebagai keturunan Raja Singasara dan Nyai Ageng Serang, Bung Karno diyakini mewarisi keberanian dan kesaktian kedua pejuang itu. Sebagian orang Bali bahkan menganggapnya sebagai penjelmaan dewa.
Setiap kali Bung Karno mendatangi Bali, wilayah itu kerap dituruni hujan. Hal ini sangat disyukuri masyarakat Bali yang wilayahnya kerap dilanda kekeringan. Kebetulan ini dianggap sebagai kesaktian Bung Karno.
Hal itu kadang dihubung-hubungkan dengan kesaktian yang dimiliki para leluhur Bung Karno dari Raja Singasara dan Nyai Ageng Serang yang telah terkenal sejak jaman kerajaan yang melawan Belanda.
Saat Bung Karno kecil, konon dia sudah bisa melihat hal-hal gaib. Bahkan, diceritakan para orangtua di Trenggalek, Bung Karno bisa menyembuhkan orang sakit. Kesaktian Bung Karno kecil ini telah menjadi legenda.