Kisah Bangunan Bersejarah Indonesia Bag 2, Desain Masjid Istiqlal Dirancang Orang Kriten

Kamis 14-09-2023,14:45 WIB
Reporter : Tim liputan
Editor : Purnama Sakti

Sekitar tahun 1944, beberapa ulama dan tokoh-tokoh Islam berkumpul di kediaman Sukarno di Pegangsaan Timur 56 (sekarang Jl. Proklamasi) untuk meminta izin mendirikan Masjid Agung di Jakarta. 

 

Usulan itu disambut baik oleh Sukarno tapi masih sangat sulit dilaksanakan mengingat Jepang masih berkuasa di Indonesia. Pada awal 1950-an, keinginan itu timbul kembali. 

 

Atas prakarsa Menteri Agama Wahid Hasyim dan Anwar Tjokroaminoto dari Sarekat Islam, lebih dari 200 orang tokoh-tokoh Islam berkumpul di Gedung Pertemuan Umum Deca Park, Medan Merdeka Utara. Pada 1954, mereka berhasil membentuk suatu susunan pengurus Yayasan Masjid Istiqlal dengan Anwar Tjokroaminoto sebagai ketua pertama.

 

Kemudian, pada tahun 1955, Presiden Soekarno mengadakan sayembara untuk mencari desain masjid ini. Dari 30 peserta, disaringlah hingga menjadi lima finalis. 

 

Akhirnya pada Juli 1955, dewan juri menetapkan Friedrich Silaban sebagai pemenang yang berhak menggunakan desainnya untuk jadi desain Masjid Istiqlal. 

 

“Uniknya, Friedrich ini adalah seorang Kristen Protestan. Tapi dia berhasil menang dengan tema desainnya yang bertemakan Ketuhanan. 

BACA JUGA:Asyik, Bansos Banyak yang Cair Bulan September Ini, Cek Kriteria Penerimanya

 

Dalam pembangunannya, Friedrich memasukkan banyak simbol-simbol berkaitan dengan Islam dan Indonesia ke dalam desainnya. Salah satunya adalah luas kubah masjid. Kubah Masjid Istiqlal memiliki diameter sekitar 45 meter. 

 

Adapun angka 45 ini melambangkan tahun kemerdekaan Indonesia. Dalam kubah tersebut juga terdapat ukiran ayat kursi yang melingkari kubah. “Masjid ini juga ditopang sama 12 tiang. Angka 12 ini melambangkan hari kelahiran Nabi Muhammad yang jatuh di tanggal 12 Rabiul Awwal.

Kategori :