Iklan RBTV Dalam Berita

Pernyataan Keras Ustad Syamlan Kepada Imam Masjid Istiqlal Setelah Kunjungan Paus Fransiskus

Pernyataan Keras Ustad Syamlan Kepada Imam Masjid Istiqlal Setelah Kunjungan Paus Fransiskus

Acara kunjungan Paus Fransiskus di Masjid Istiqlal mendapat sorotan ulama Bengkulu--

BENGKULU, RBTVCAMKOHA.COM - Kunjungan Pimpinan Tertinggi Gereja Katolik, Paus Fransiskus beberapa waktu lalu ke Masjid Istiqlal, ditanggapi salah satu tokoh agama Islam Bengkulu, Ustad Syamlan. 

Seperti diketahui, beberapa waktu lalu Paus Fransiskus berkunjung ke Majid Istiqlal Jakarta dalam agenda kunjungannya ke Indonesia. 

Di Masjid Istiqlal, Paus Fransiskus menghadiri pertemuan lintas agama, diantaranya dengan tokoh Islam termasuk Imam Masjid Istiqlal, Nasarrudin dan tokoh agama lain. 

BACA JUGA:Ingin Punya Mobil? Selain Ikhtiar, Amalkan Doa Ini, InsyaAllah Terkabul

Dalam kegiatan ini, Paus bersama tokoh agama mengunjungi terowongan silaturahmi dan penandatanganan deklarasi. 

Acara yang bertempat di area sekitar Masjid Istiqlal ini diisi dengan lantunan ayat suci Al-Quran, lalu dilanjutkan dengan bacaan ayat Injil. Dalam momen ini tokoh agama termasuk Imam Masjid Istiqlal juga memberikan salam dan mencium kening paus.

BACA JUGA:Lapor Polisi, Ketua DPD II Golkar Lebong Kecam Pengrusakan APS Rohidin-Meriani

"Sangat menyayangkan ya beliau (Imam Masjid Istiqlal) memberikan mimbar di masjid terbesar di Indonesia, Masjid Istiqlal, masjid kebanggaan umat Islam di Indonesia," kata Ustad Syamlan.

Tak hanya terkait kegiatan, Ustad Syamlan juga meminta agar Imam Masjid Istiqlal mengundurkan diri. 

Menurut Ustad Syamlan, Nasarrudin telah menyiapkan mimbar bagi agama lain, di rumah ibadah umat muslim.

"Sangat tidak layak, masjid ini menjadi mimbar agama lain. Karena masjid ini merupakan tempat umat Islam beribadah. Ini sangat disayangkan," ujar Ustad Syamlan.  

BACA JUGA:Mudah, Begini Cara Cek Keaslian Ijazah SMA Secara Online di Situs Kemdikbud

Ustad Syamlan meminta agar Imam Masjid Istiqlal ini bisa memperbaiki dirinya, dan bila perlu mundur dari jabatannya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: