NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Tim peneliti Indonesia memaparkan data-data yang menyatakan bahwa Gunung Padang merupakan struktur piramida tertua di dunia.
BACA JUGA:6 Tempat Pinjam Uang Online Rp500 Ribu Langsung Cair, Gak Pake Lama dan Resmi OJK
Tim peneliti mengatakan bahwa Gunung Padang adalah struktur buatan tapi dibangun di atas periode prasejarah secara berturut-turut.
Bagian paling atasnya terdiri dari kolom-kolom batu dinding, jalan serta ruang. Sementara itu lapisan kedua berada sekitar 1-3 meter di bawah permukaan bagian atas.
BACA JUGA:Korban Trauma, Pemuda Persetubuhan Baru Satu Kali Bobok Bareng
Menurut peneliti, lapisan kedua ini sebelumnya telah disalahartikan sebagai formasi batuan alami. Padahal sebenarnya itu adalah susunan batu kolom yang diatur dalam struktur metriks.
Di bawahnya terdapat lapisan ketiga yang terdiri dari batuan bersusun serta ruang bawah tanah yang besar memanjang sampai kedalaman 15 meter.
BACA JUGA:DANA Kaget Hari Ini 15 September, Rebut Saldo DANA Ratusan Ribu Gratis, Jangan Sampai Kehabisan
Lapisan keempat terbuat dari batu basal yang entah bagaimana dimodifikasi atau diukir oleh tangan manusia. Peneliti mengatakan penanggalan radio karbon menunjukkan bahwa lapisan pertama berusia 500 tahun.
Lapisan kedua berusia 8.000 tahun, dan lapisan ketiga berusia sekitar 9.500 hingga 28.000 tahun. Dani Hilman Natawijaya, pemimpin penelitian sekaligus ahli geofisika dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengungkapkan bahwa, strukturnya yang kuno dan luas mungkin memiliki basis keagamaan, untuk sekarang hal itu masih menjadi spekulasi.
BACA JUGA:Cara Simpan Kartu Debit Bank di Aplikasi DANA, Transaksi Jadi Lebih Mudah Tanpa Harus Top Up
Tapi jika klaim peneliti tentang struktur piramida ini benar, maka Gunung Padang akan menjadi temuan utama yang dapat menentang gagasan mengenai kemampuan masyarakat bersejarah di Nusantara ini.
Melainkan serangkaian struktur kuno dengan pondasi yang berasal dari sekitar 10.000 tahun yang lalu atau bahkan jauh lebih tua lagi.
Studi membuktikan bahwa strukturnya tidak hanya menutupi lapisan atas tapi juga membungkus lereng sekitar 15 hektar. Dengan kata lain strukturnya tidak dangkal dan berakar lebih dalam, tulis peneliti menggunakan kombinasi dari beberapa metode survei termasuk Ground Penetration Radar atau GPR.
BACA JUGA:Pemuda ini Ditangkap Polisi Setelah Pacarnya Curhat Dengan Orang Tua