Ternyata di kerajaan semuanya sudah siap. Termasuk raja sudah duduk di atas kuda tunggangannya.
Ada satu kuda yang belum ada penunggangnya. Ternyata kuda itu disiapkan untuk Abu Nawas. Mereka kemudian berangkat, berjalan santai menuju hutan belantara.
BACA JUGA:Karena Abu Nawas, Menteri Ini Harus Berjalan Merangkak, Begini Cerita Lengkapnya
Dalam perjalanan yang santai itu semuanya masih baik-baik saja. Abu Nawas pun tidak tahu harus berbuat apa, selain duduk di atas kuda mengikuti rombongan.
Belum lama mereka berjalan, ternyata cuaca menjadi mendung. Saat itu lah sang raja menjalankan niat buruknya. Dia kemudian memanggil Abu Nawas yang ada di barisan belakang rombongan.
“Abu Nawas, sekarang cuacanya mendung. Jadi kita berpencar saja. Kita bertemu lagi di tempat peristirahatan saya saat makan siang. Karena sebentar lagi akan turun hujan, silakan masing-masing kita untuk menghindari hujan agar pakaian tidak basah. Saya mau saat makan siang nanti, tidak ada pakaian kita yang basah,” kata raja.
Sadar raja sudah memasang perangkapnya, Abu Nawas pun langsung putar otak. “Baik lah paduka, saya akan tiba di tempat peristirahatan paduka saat makan siang,” ujar Abu Nawas.
Setelah Abu Nawas memberikan jawaban, raja dan pengawalnya langsung berangkat. Mereka memacu kudanya agar berlari kencang.