Kota Suci yang Bergema di Hati Umat Muslim, Kristen dan Yahudi, Ribuan Tahun Diperebutkan

Selasa 03-10-2023,20:34 WIB
Reporter : Tim liputan

Sejak tahun 63 Masehi, Yerusalem berada di bawah pemerintahan Romawi. Gerakan perlawanan cepat terbentuk, sehingga pada tahun 66 Masehi pecah perang Yahudi-Romawi Pertama. Perang berakhir 4 tahun kemudian, dengan kemenangan Romawi dan penghancuran kembali kuil di Yerusalem. Orang Romawi dan Bizantium memerintah Palestina selama kurang lebih enam ratus tahun.

BACA JUGA:Insentif Kartu Prakerja Rp 4.200.000, Begini 5 Langkah Pencairan Melalui DANA

Penaklukan oleh orang Arab

Selama penaklukan Islam di Suriah Raya, tentara Muslim juga tiba di Palestina. Atas perintah Khalifah Umar, Yerusalem dikepung dan dikuasai bangsa Arab pada tahun 637 Masehi. 

Di era pemerintahan Muslim berikut, berbagai, pemimpin agama yang saling bermusuhan dan terpecah belah memimpin kota itu. Yerusalem sering dikepung dan berpindah tangan beberapa kali.

Dari tahun 1070 Masehi dan seterusnya, penguasa Seljuk Muslim semakin mengancam dunia Kristen. Paus Urbanus II akhirnya menyerukan Perang Salib. Sebanyak 5 Perang Salib terjadi untuk menaklukkan Yerusalem dalam waktu 200 tahun. Pada 1244, bagaimanapun, tentara salib akhirnya kehilangan kendali atas kota dan sekali lagi jatuh di bawah pemerintahan Muslim.

BACA JUGA:Bansos Lansia Masih Cair Oktober 2023, Rp600.000 Siap Diambil di Kantor Pos

Setelah penaklukan Mesir dan Arab oleh orang Utsmani, Yerusalem menjadi pusat pemerintahan Ottoman pada tahun 1535. Pada dekade pertama pemerintahan Ottoman, kota ini melihat sebuah kebangkitan yang jelas. Dengan kemenangan Inggris atas pasukan Ottoman pada tahun 1917, Palestina jatuh di bawah pemerintahan Inggris. Yerusalem berpindah ke Inggris tanpa perlawanan.

Setelah Perang Dunia II, Inggris menyerahkan Mandat Palestina yang dipegang mereka. PBB memilih sebuah divisi di negara tersebut untuk membentuk sebuah rumah bagi orang-orang yang selamat dari Holocaust. Beberapa negara Arab kemudian berperang melawan Israel dan menaklukkan Yerusalem. Sampai tahun 1967, kota ini terbagi menjadi Israel barat dan Yordania timur.

BACA JUGA:PENGUMUMAN, Oktober Ini Ada Bansos Prakerja Rp4.200.000 Gelombang 62, Dana Insentif Bisa Cair Melalui DANA

Pada tahun 1967, Israel melancarkan Perang Enam Hari melawan Mesir, Yordania dan Suriah. Israel menguasai Sinai, Jalur Gaza, Tepi Barat, Dataran Tinggi Golan dan Yerusalem Timur. Pasukan payung Israel mendapatkan akses ke Kota Tua dan berdiri di Tembok Ratapan untuk pertama kalinya sejak 1949. Yerusalem Timur tidak secara resmi dianeksasi, namun terintegrasi ke dalam pemerintahan.

Israel tidak menutup akses buat Muslim ke tempat-tempat suci. Bukit Bait Suci berada di bawah pemerintahan Muslim otonom. Orang-orang Muslim bisa masuk, mengunjungi Dome of the Rock dan masjid Al-Aqsa yang berdekatan dan berdoa di sana.

BACA JUGA:Ingat, Bulan Oktober 2023 Ini Pemerintah Cairkan 6 Bansos, Cek Nama Anda di Link Berikut

Status belum terselesaikan

Yerusalem sampai sekarang menjadi penghalang bagi perdamaian antara Israel dan Palestina. Pada tahun 1980, Israel mengumumkan seluruh kota itu "ibukota abadi dan tak terpisahkan". 

Setelah Yordania menyerahkan klaimnya kepada Tepi Barat dan Yerusalem Timur pada tahun 1988, negara bagian Palestina diproklamirkan. Palestina juga menyatakan secara teori, Yerusalem sebagai ibukotanya. (tim)

Kategori :