Kendati demikian, pihaknya masih memproses terkait kasus tersebut. Dia memastikan pihak polisi juga telah melakukan invetigasi dan berharap mendapatkan titik terang.
“Kami ingin melihat dulu ini (nasabah) bener enggak (nasabah kami),” ungkapnya.
Adakami juga menyebutkan telah memperluas area pencarian dengan menarik data nasional dengan besaran pinjaman yang disampaikan berikut menyesuaikan dengan laporan status kematian nasabah.
BACA JUGA:5 kali Makam Nabi Muhammad Coba Dicuri, Berikut Sosok yang Menjaga Makam Nabi Sepanjang Masa
Terdapat tujuh data yang ditarik namun tidak memiliki kesamaan dengan laporan yang diterima karena nasabah aktif dengan utang terbayarkan.
Sementara itu, lebih dari seminggu dugaan kasus akibat pinjol viral, PT Pembiayaan Digital Indonesia atau dikenal sebagai Pinjol Adakami belum juga menemukan identitas korban yang bersangkutan.
Melalui keterangan resmi yang diterima, tim AdaKami mengatakan pihaknya belum bisa memastikan kebenaran apakah korban merupakan nasabahnya. Dalam penanganan kejadian ini AdaKami juga telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mengumpulkan informasi.
BACA JUGA:Tebar Promo, BCA Paylater Tawarkan Bunga 0 Persen Cicilan 1-3 Bulan, Limit Rp 20.000.000
“Kami masih terus melanjutkan koordinasi dengan pihak kepolisian," kata Bernardino Vega tertulis.
Melalui keterangannya tersebut, AdaKami juga mengingatkan untuk seluruh nasabahnya agar tidak mempercayai pihak-pihak tidak bertanggung jawab yang semakin marak menggunakan akun mengatasnamakan AdaKami.
AdaKami tidak memiliki layanan konsumen via Whatsapp. Akun instagram resmi Adakami hanya @adakami.id yang sudah terverifikasi.
“Harap berhati-hati menerima bantuan dari orang atau akun, yang tidak dikenal dan yang mengatasnamakan AdaKami, yang menawarkan kemudahan dalam penanganan keluhan dan aduan nasabah. AdaKami masih terbuka untuk menerima informasi dari masyarakat mengenai identitas korban yang diberitakan viral," tuturnya.
BACA JUGA:7 Benda Milik Nabi Muhammad yang Masih Bisa Kita Temukan, 2 Diantaranya Pernah Dibawa ke Indonesia
Perlu diketahui, nomor layanan konsumen AdaKami hanya di 15000-77.
Penanganan atas kasus ini pun terus dikawal oleh asosiasi.
Sekjen Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Sunu Widyatmoko mengatakan, AFPI terus mendampingi proses investigasi terkait berita viral korban bunuh diri akibat teror debt collector. AFPI pun turut mencari kebenaran akan berita tersebut, juga untuk memastikan apakah anggotanya telah melakukan praktek penagihan utang kepada nasabahnya sesuai code of conduct industri.