BENGKULU TENGAH, RBTVCAMKOHA.COM - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bengkulu Tengah, bakal menggelar berbagai lomba tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP), dalam rangka bulan bahasa akhir bulan ini.
BACA JUGA:Tak Apa-apa Tidak Mendapat yang Terbaik, Ini Nama-nama Surga dan Calon Penghuninya
Lomba yang dipertandingkan salah satunya, menggunakan bahasa lokal yakni bahasa Rejang, sebagai bentuk revitalisasi bahasa daerah.
Bulan Bahasa adalah wujud kecintaan sekaligus rasa hormat kepada bahasa nasional. Peringatan ini merujuk pada peristiwa besar yang terjadi di bulan Oktober 1928, yaitu Sumpah Pemuda, salah satunya adalah pengakuan terhadap bahasa persatuan.
BACA JUGA:Ternyata Ini Alasan Abu Lahab Dipastikan Masuk dan Kekal Dalam Neraka
Pelaksana tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bengkulu Tengah, Edon Siregar menjelaskan salah satu bentuk mata lomba, yakni stand up comedy dengan menggunakan bahasa Rejang. Disamping itu, peserta juga diminta membuat puisi dengan menggunakan bahasa Rejang.
“Untuk memeriahkan bulan bahasa juga yang tidak kalah penting kebetulan kita sekarang telah melaksanakan RBD dan itu akan melibatkan seluruh sekolah SD 93 dan SMP 34 nanti akan mengadakan khusus bahasa Rejang,” terang Plt Kadis Dikbud Benteng Edon Siregar.
BACA JUGA:Mungkinkah Seorang Anak Bertemu dengan Orang Tuanya di Surga?
Bahasa Rejang juga akan digunakan dalam lomba cerpen, lomba mendongeng, hingga bernyanyi dengan mengubah lirik menjadi bahasa Rejang. hal ini baru pertama kali digelar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, hingga diharapkan dapat melestarikan bahasa lokal kedepannya.
Melihat perilaku masyarakat khususnya generasi muda cenderung abai dengan peringatan Bulan Bahasa dan Sastra ini. Bahkan sebelum pandemi pun generasi muda cenderung melupakan bahwa Bulan Bahasa dan Sastra ini layak untuk diperingati.
BACA JUGA:Lebih Baik Merawat Daripada Memperbaiki, Ini Tips agar Tandon Air di Rumah Tidak Berlumut
Tujuan dari peringatan bulan bahasa ini adalah untuk melestarikannya supaya tidak tergeser oleh pengaruh asing. Selain itu, peringatan ini diharapkan bisa menjadi pengingat bagi seluruh bangsa Indonesia di daerah manapun, bahwa kita memiliki bahasa persatuan yang harus selalu dijaga.
Bangsa Indonesia terdiri dari banyak suku sehingga harus disatukan dengan satu bahasa. Menurut BPPB Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, terdapat setidaknya 719 bahasa daerah atau regional language sekitar 707 diantaranya masih dipergunakan dengan aktif.
Sedangkan united nations educational, scientific and cultural organization (Unesco) merilis di Indonesia ada 143 regional language.
Harri Sutriansyah