Lantas, bagaimana ciri sumur bor yang bagus?
Berikut ciri-ciri air sumur bor yang bagus:
1. Jernih
Air yang terlihat jernih memang belum tentu benar-benar memiliki kualitas yang bagus. Namun, semua air dengan kualitas yang bagus sudah pasti akan terlihat jernih. Jika airnya terlihat keruh, sudah pasti air tersebut tidak bersih dan tidak dapat dikonsumsi.
2. Tidak Berwarna
Unsur yang terkandung di dalam air tanah akan memengaruhi warna air tersebut. Air tanah yang bagus biasanya tidak akan memiliki warna. Apabila air tanah memiliki warna, seperti kecoklatan, biasanya air tersebut mengandung lumpur. Artinya, air tersebut kotor dan tidak bersih.
BACA JUGA:Ketahuan Selingkuh dan Begini Begitu Dengan Mahasiswi, Apakah Oknum Dosen itu akan Dipecat?
3. Rasanya Tawar
Pengujian air tanah secara langsung, seperti mencicipinya, harus dilakukan untuk memastikan kualitas air tanah tersebut. Jika air tanah tersebut terasa tawar setelah dicicipi, artinya air tanah tersebut kualitasnya bagus dan tidak mengandung unsur yang berbahaya di dalamnya. Sebaliknya, jika air tanah tersebut memiliki rasa seperti asam, sudah pasti air tanah tersebut berbahaya.
4. Memiliki pH Netral
Kemudian, pH juga menjadi ciri air sumur yang sehat dan baik. Yakni memiliki pH yang netral, antara 6,8 - 7,2 atau 6,5 - 7,5. Apabila air tanah tersebut memiliki pH yang terlalu asam atau basa, maka air tanah tersebut tidak aman untuk dikonsumsi atau bahkan tidak aman untuk menyentuh kulit manusia.
BACA JUGA:Bingung Pilih Merek Apa? Ini Rekomendasi 9 Tangki Air Anti Lumut dan Bebas Bakteri
5. Tidak Mengandung Unsur yang Berbahaya
Hal yang sangat penting untuk diketahui adalah apakah rumah Anda berada di sekitar area pabrik atau tidak. Sebab, air tanah yang berada di sekitar area pabrik seringkali memiliki unsur yang berbahaya di dalamnya karena pembuangan limbah yang dilakukan pabrik tersebut, terlebih air tanah yang dangkal.
6. Tingkat Kesadahan Rendah
Kesadahan adalah tingkatan kandungan logam berat tertentu yang ada di dalam air. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui tingkat kesadahan air tanah, salah satunya adalah dengan mencoba mencampurkan air tersebut dengan deterjen. Apabila setelah dimasukkan deterjen air tersebut sukar untuk berbusa, maka artinya tingkat kesadahan air tersebut cukup tinggi.