Jadi, jangan sampai mesin yang dipilih memiliki spesifikasi rendah namun sumur atau sumber air cukup dalam. Tentunya hal tersebut akan membuat kinerja mesin menjadi kurang maksimal dalam memompa air karena spesifikasinya tidak tepat.
BACA JUGA:Tes SKD CPNS 2023: Contoh Soal TWK, TKP dan TIU Lengkap dengan Jawabannya
3. Jenis Pompa
Kemudian, kamu juga perlu memilih jenis pompa air yang tetap. Jadi, bagi Anda yang menggunakan pompa sumur dangkal atau semijet, maka harus mengganti mesin pompa air saat musim kemarau dengan pompa sumur dalam atau biasa disebut pompa jetpump.
Dalam pemilihan mesin jetpump, tentu harus menyesuaikan dengan kedalaman sumur.
Jadi, untuk kategori pada pompa air jetpump tersedia dengan daya hisap 30 meter sampai 60 meter maksimal. Jika kedalaman sumur kita melebihi 60 meter harus menggunakan pompa submersible sumur dalam.
BACA JUGA:Rahasia dari Ulama Besar, Air Putih Ditambah Doa Ini Bisa Menyembuhkan Banyak Penyakit
4. Ukuran Mesin Pompa
Setiap pompa air biasanya memiliki ukuran mesin yang berbeda. Sebab, ada beberapa yang berukuran besar dan ada juga mesin pompa yang memiliki ukuran relatif cukup minimalis.
Namun, biasanya mesin-mesin pompa dengan ukuran besar cenderung digunakan untuk luar ruangan sehingga tidak akan terlalu berisik.
Sementara itu, mesin pompa dengan ukuran minimalis biasanya ditempatkan pada sumur yang sempit ataupun untuk penggunaan dalam ruangan.
BACA JUGA:Sebelum Ajukan Kredit Apapun, Cek Dulu BI Checking, Begini Caranya
5. Daya Listrik yang Dibutuhkan Mesin Pompa Air
Daya listrik yang dibutuhkan mesin pompa air juga tak kalah penting untuk diperhatikan sebelum membeli pompa air.
Sebab, kamu harus menyesuaikan daya dengan kapasitas listrik di rumah.
Misalnya, untuk pompa air biasa umumnya memiliki daya listrik sebesar 125 watt ataupun 200 watt. Sementara itu, untuk mesin pompa berjenis jet pump memiliki rentang daya sebesar 100 hingga 300 watt.