BACA JUGA:Kebun Sawit Bebas Hama, Ini 4 Jenis Tanaman Pembasmi Hama Kelapa Sawit
3. Pilihlah Lubang Tanam yang Tepat
Lubang tanam dibuat beberapa hari sebelum penanaman dilakukan dan setelah menentukan jarak tanam.
Ukuran lubang tanam yang dianjurkan, yaitu 50 x 40 x 40 cm, kemudian ditabur kapur dolomit dan kieserit dengan dosis disesuaikan dengan kebutuhan.
BACA JUGA:Program Replanting Sawit,Pengadaan Pupuk Dan Bibit Wajib yang Bersertifikat
4. Jangan Lupa Lakukan Pemeliharaan
Sudah tertanam rapi, bukan berarti pekerjaan selesai. Petani harus rajin memantau dan merawat tanaman agar terhindar dari berbagai jenis kerusakan.
Selain menyiram dan memupuk, setidaknya ada tiga upaya penting lainnya untuk memelihara tanaman sawit agar panennya optimal, yaitu penyulaman, penjarangan dan penyiangan.
BACA JUGA:Faktor Lahan Salah Satu Penyebab Sawit Tidak Berbuah, Ini Cara Mengatasinya
• Penyulaman
Jika terdapat bibit yang memiliki pertumbuhan tidak normal, terkena penyakit atau bahkan mati, maka bibit sawit tersebut harus disulam atau diganti. Penyulaman dilakukan ketika bibit berumur 10 hingga 14 bulan.
• Penjarangan
Sebagai tumbuhan monokultur, penjarangan (thinning) pada sawit dilakukan dengan membuat baris berselang-seling untuk memberikan ruang tumbuh bagi tanaman berkayu yang akan ditambahkan. Jarak tanam antar baris pohon kelapa sawit 12 – 16 meter dengan jarak antar pohon kelapa sawit di dalam satu baris 7 – 9 meter.
BACA JUGA:Tungau Merah, Si Kecil Pengganggu Tanaman Kelapa Sawit, Ini Dampak yang Perlu Diwaspadai
• Penyiangan
Penyiangan yaitu membersihkan gulma yang tumbuh disekitar tanaman kelapa sawit. Tidak memandang apakah itu serangan gulma maupun hama, keduanya sama-sama dapat mengambil nutrisi dan makanan pokok tanaman sawit.