Mengenal Jamur Ganoderma Kelapa Sawit, Bisa Sebabkan Kematian Tanaman Kelapa Sawit

Senin 06-11-2023,21:42 WIB
Reporter : Tim

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Salah satu kendala yang dihadapi dalam peningkatan produksi kelapa sawit adalah serangan penyakit busuk pangkal batang (BPB) yang disebabkan oleh jamur Ganoderma. 

Cendawan diketahui tidak hanya menyerang tanaman kelapa sawit pada tahap produksi saja tetapi juga dapat menyerang selama tahap pembibitan.

BACA JUGA:Bingung Memilih Bibit Sawit Berkualitas? Ini Ciri-ciri Bibit Kelapa Sawit Unggul

Oleh sebab itu, penyakit busuk pangkal batang digolongkan menjadi penyakit mematikan yang menyebabkan kehilangan hasil secara luas pada perkebunan kelapa sawit, terutama di Malaysia dan Indonesia.

Ganoderma  menginfeksi pada jaringan akar tanaman yang kemudian tumbuh dan berkembang dibawah permukaan tanah. Ganoderma adalah cendawan patogenik tular tanah (soil borne) yang banyak ditemukan di hutan-hutan primer dan menyerang berbagai jenis tanaman hutan. Cendawan ini dapat bertahan di dalam tanah dalam jangka waktu yang lama.

BACA JUGA:Waspada Hama Ulat Api pada Tanaman Sawit, Ini 3 Cara Tepat Mengendalikannya Agar Tidak Merugi

Melansir berbagai sumber, di beberapa kebun di Indonesia, Ganoderma telah menyebabkan kematian kelapa sawit hingga 80% atau lebih populasi kelapa sawit dan hal tersebut menyebabkan penurunan produk kelapa sawit persatuan luas.

Agar, lebih mengenal apa itu Ganoderma boninense, kamu bisa menyimak artikel berikut ini. 

BACA JUGA:Petani Sawit Wajib Tahu, Jenis Gulma dan Penggunaan Herbisida yang Tepat Untuk Tanaman Sawit

Klasifikasi Ganoderma boninense

Berikut adalah klasifikasi Ganoderma sp. menurut Integrated Taxonomic Information System (ITIS):– Kingdom: Fungi– Divisi: Basidiomycota– Subdivisi: Agaricomycotina– Kelas: Agaricomycetes– Ordo: Polyporales– Family: Ganodermataceae– Genus: Ganoderma– Species: Ganoderma boninense

Morfologi Ganoderma boninense

Ganoderma sp. merupakan cendawan yang memiliki basidiokarp berbentuk seperti kipas, bergelombang, dan terdapat lingkaran tahunan dengan ukuran diameter mencapai 30 cm. Pada bagian permukaan, warna cendawan ini cenderung coklat keunguan, sedangkan pada bagian tepi, warnanya terlihat keputihan. Saat matang, warnanya akan mengkilap.

BACA JUGA:Agar Sawit Tumbuh Subur, Ini 4 Teknik Dasar yang Wajib Diketahui Saat Menanam Sawit

Sementara itu, bagian bawah badan cendawan ini berwarna putih kekuningan dengan pori-pori yang terlihat jelas. Bagian ini merupakan tempat terbentuknya basidium spora yang dapat bertahan di dalam tanah selama bertahun-tahun dalam keadaan dorman (berhenti tumbuh). 

Kategori :