Waspada Bibit Sawit Palsu, Ketahui Ciri-ciri Serta 4 Dampak Kerugian Menggunakan Bibit Sawit Palsu

Selasa 07-11-2023,21:25 WIB
Reporter : Tim

Dampak Menggunakan Bibit Sawit Palsu

Penggunaan benih sawit asalan yang tidak berasal dari sumber benih dipastikan akan merugikan petani. Hal ini sudah dibuktikan berbagai berita di media massa yang mengekspos kisah naas pekebun sawit yang mengalami kerugian besar akibat menggunakan benih palsu. 

BACA JUGA:Jamur Ganoderma Sebabkan Ancaman Serius Perkebunan Sawit, Ini Cara Mengendalikannya

Oleh sebab itu tidak ada alasan untuk mencoba membeli benih oplosan.

Secara faktual dampak negatif dari penggunaan benih sawit asalan antara lain:

1. Berbuah Lambat

Pohon kelapa sawit yang berasal dari kecambah yang tidak murni berbuah agak lambat (+ 48 bulan), sedangkan kelapa sawit unggul umumnya 36 bulan sudah berbuah. Bahkan di beberapa daerah, perkebunan sawit yang menggunakan benih asalan belum juga berbuah meskipun sudah ditanam lebih dari 6 tahun.

BACA JUGA:Mengenal Jamur Ganoderma Kelapa Sawit, Bisa Sebabkan Kematian Tanaman Kelapa Sawit

2. Produksi Rendah

Produksi TBS lebih rendah dari produksi normal, sebagai akibat terdapatnya pohon Dura 25 % dan Psifera 25%. Produktivitas TBS (Ton/Ha) kelapa sawit tidak murni di bawah normal (< 20 Ton TBS) dan cenderung terus menurun. Sedangkan pada benih unggul produksi puncak di atas 20 Ton TBS dan produksi tersebut dapat stabil selama +10 tahun.

Berat tandan kelapa sawit unggul 8 – 20 tahun antara 15-22,5 Kg dengan jumlah tandan 10-15 tandan/pohon/tahun.

BACA JUGA:Bingung Memilih Bibit Sawit Berkualitas? Ini Ciri-ciri Bibit Kelapa Sawit Unggul

3. Proses Pengolahan Tidak Efisien

Proses pengolahan TBS dari benih sawit tidak murni menjadi tidak efisien akibat dari tingginya persentase buah dalam cangkang tebal (Dura), sedangkan pabrik pengolahan didesain untuk kulit cangkang tipis (Tenera). Ketidakefisienan ini disebabkan oleh karena beragamnya jenis buah dengan ketebalan mesocarp yang berbeda.

Ketebalan cangkang yang berbeda mengakibatkan pemanasan biji tidak merata dan hasil proses bantingan (cracker) tidak sempurna, dan pemesanan kernel dengan cangkang juga tidak sempurna. Rendemen CPO rendah di bawah 20% karena bercampurnya dengan buah Dura yang rendemennya rendah, yaitu 18 – 19,5 %.

BACA JUGA:Petani Sawit Wajib Tahu, Jenis Gulma dan Penggunaan Herbisida yang Tepat Untuk Tanaman Sawit

Kategori :