Minyak berlebih yang Anda dapatkan saat makan gorengan bisa memberikan tekanan pada sistem pencernaan.
Proses pencernaan lemak lebih lama dibandingkan zat gizi lainnya sehingga lemak bertahan lebih dalam perut Anda.
Sistem pencernaan akhirnya bekerja lebih berat untuk memecah makanan yang berasal dari makanan berminyak. Lama-kelamaan, Anda mungkin mengalami keluhan seperti kembung, mual, atau sakit perut.
Makanan ini juga bisa memicu gejala pada orang yang mengalami penyakit pada sistem pencernaan seperti sindrom iritasi usus (IBS), pankreatitis kronis, atau muntaber. Mereka mungkin mengalami kram, sakit perut, dan diare.
BACA JUGA:Yang Suka Konsumsi Miras Segera Tobat, Ini Efek Samping Jangka Panjang Minuman Beralkohol
4. Meningkatkan risiko obesitas
Lemak dan minyak sering dikaitkan dengan meningkatnya risiko obesitas.
Tidak heran mengingat makanan tinggi lemak memang mengandung lebih banyak kalori. Sebagai gambaran, tiap 1 gram lemak dapat menyumbangkan sekitar 9 kalori untuk tubuh Anda.
Jika Anda sering makan makanan berminyak, asupan kalori harian tentu semakin banyak.
Misalnya saja, kalori pada tahu goreng bisa mencapai lebih dari 100 kkal. Kini bayangkan sebanyak apa asupan kalori Anda bila Anda makan gorengan setiap hari.
Asupan lemak yang tidak diiringi pola makan dan gaya hidup sehat bisa meningkatkan risiko kegemukan hingga obesitas. Keduanya merupakan faktor risiko dari beragam penyakit, mulai dari penyakit jantung, diabetes, hingga radang sendi.
BACA JUGA:Lowongan Kerja di BRI Tinggal Beberapa Hari Lagi, Segera Daftar, Ini Syaratnya
5. Meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes
Terlalu sering makan makanan berminyak dapat meningkatkan risiko penyakit kronis, terutama penyakit jantung dan diabetes.
Hal ini didasarkan pada penelitian di Harvard School of Public Health, kepada 100.000 orang pria dan wanita selama 25 tahun.
Para peneliti menemukan bahwa orang yang makan gorengan sebanyak 4 – 6 kali seminggu berisiko hingga 39% untuk terkena diabetes tipe 2. Risiko penyakit jantung pun meningkat 23% dibandingkan dengan yang makan gorengan sekali seminggu.