BBM Baru Nabati Segera Dipasarkan, Ini Keuntungan dan Kekurangannya Bagi Kendaraan

Minggu 08-01-2023,22:09 WIB
Reporter : tim
Editor : ahmad afandi

JAKARTA, RBTVCAMKOHA.COM – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan penggunaan bahan bakar nabati jenis biodiesel dengan persentase sebesar 35 persen (B35) mulai berlaku 1 Februari 2023.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan untuk periode Januari 2023, persentase pencampuran bahan bakar nabati (BBN) jenis biodiesel ke dalam bahan bakar minyak (BBM) jenis solar sebesar 30 persen atau B30.

BACA JUGA:BBM Jenis Ini Hilang di SPBU, Cek Harga Pertamax, Dexlite dan Bio Solar

"Pencampuran BBN jenis biodiesel dengan persentase sebesar 35 persen (B35) ke dalam BBM jenis minyak solar mulai berlaku pada 1 Februari 2023," ujarnya dalam keterangan yang dikutip di Jakarta. 

Apa itu BBM Nabati Jenis Biodisel?

Seiring dengan menipisnya cadangan bahan bakar dari sumber energi tak terbarukan, pencarian sumber energi lain menjadi semakin penting.

Isu lingkungan juga memainkan peran besar untuk semakin mendorong penggunaan sumber energi alternatif.

BACA JUGA:3 Jenis BBM Tahun 2023 Akan Hilang dari Peredaran, Pertalite Naik Daun

Diantara sekian banyak bahan bakar alternatif, minyak nabati (vegetable oil) menunjukkan prospek yang cukup menjanjikan. Minyak nabati ideal digunakan sebagai bahan bakar mobil dan didukung dengan sumber yang melimpah.

Minyak nabati yang digunakan sebagai bahan bakar bisa dibedakan menjadi dua kategori: Straight Vegetable Oils (SVO) dan Waste Vegetable Oils (WVO).

Seperti namanya, SVO adalah minyak nabati yang tersedia di toko-toko dan siap digunakan untuk berbagai keperluan rumah tangga. Minyak goreng adalah salah satu contoh dari SVO.

Minyak ini dapat digunakan untuk menjalankan mesin diesel setelah dilakukan beberapa modifikasi pada mesin.

BACA JUGA:Penimbun 1,4 Ton BBM Subsidi Diamankan Polisi

WVO di sisi lain, adalah minyak yang telah digunakan untuk memasak. Industri pangan global menghasilkan WVO dalam jumlah besar, yang bila dimurnikan dapat digunakan sebagai bahan bakar.

Kategori :