Jika kamu memiliki kelainan pembekuan darah, misalnya saja hemofilia, maka berkonsultasilah dulu dengan dokter sebelum mengonsumsi jahe, terutama dalam bentuk suplemen.
Apabila kamu mengonsumsi jahe dan timbul keluhan seperti mudah memar, mudah berdarah, atau perdarahan yang sulit berhenti, segera hentikan.
BACA JUGA:Gaji Terjamin, tapi Berapa Lama Kontrak Kerja Jadi Mitra Statistik BPS? Cek Dulu
- Orang yang Sedang Mengonsumsi Obat Tertentu
Salah satu orang yang termasuk tidak boleh mengonsumsi jahe bila sedang mengonsumsi obat tertentu.
Interaksi obat akan terjadi jika kamu menggunakan obat-obatan bersamaan dengan makanan atau minuman tertentu.
Dengan itu, interaksi obat dapat menyebabkan berkurangnya efektivitas obat untuk menyembuhkan penyakit.
- Ibu Hamil
Jahe banyak disarankan untuk wanita hamil, terutama pada trimester pertama. Pasalnya, bahan alami ini diyakini dapat mengurangi mual dan muntah.
Lalu, mengapa ibu hamil termasuk orang yang tidak boleh minum jahe? Ternyata sebelum konsumsi jahe, ibu hamil harus memperhatikan beberapa hal, termasuk banyaknya jahe yang dikonsumsi.
Bagi ibu hamil, dosis jahe yang disarankan adalah 1.000–1.500 mg per hari yang dibagi dalam 2–4 kali konsumsi.
Jika lebih dari itu, jahe dikhawatirkan dapat berdampak negatif, seperti rasa terbakar pada lambung.
BACA JUGA:Tingkatkan Pelayanan, Polres Seluma Perkenalkan Aplikasi Polri Super APP Presisi
- Penderita Diabetes
Jahe memiliki efek mengurangi kadar gula darah. Oleh karena itu, penderita diabetes harus memantau gula darah setelah mengonsumsi jahe.
Bagi penderita diabetes yang terlalu banyak mengonsumsi jahe dapat merasa lemas atau pusing. Jika kondisi ini tidak kunjung membaik, segera cari bantuan medis.