Dalam mengatasinya, Anda bisa melakukan yoga atau meditasi dan tidur yang nyenyak sepanjang malam untuk mengurangi tingkat stres atau kelelahan agar kedutan mereda.
• Pengaruh Alkohol dan Narkotika
Alkohol dan narkotika juga diyakini dapat menyebabkan kedutan pada wajah. Kedutan yang disebabkan oleh kedua hal ini bisa saja merupakan tanda adanya iritasi saraf.
• Spasme Hemifasial
Kejang hemifasial merupakan kejang otot yang terjadi pada satu sisi wajah. Kondisi tersebut bisa disebabkan oleh iritasi pada saraf yang mengontrol otot-otot wajah. Hal ini juga dapat disebabkan oleh pembulu darah atau tumor yang menekan saraf.
Dalam mengatasi spasme hemifacial, Anda mungkin bisa melakukan pembedahan atau operasi dengan dokter atau suntikan botox secara teratur juga dapat digunakan untuk membekukan otot yang terkena agar berhenti berkedut.
BACA JUGA:Mau Pasang dan Lepas KB Tapi Mahal, Tenang Ini 5 Layanan KB yang Ditanggung BPJS Kesehatan
• Trauma
Trauma pada masa lalu juga bisa menyebabkan bibir berkedut. Misalnya, cedera pada batang otak yang mungkin telah merusak saraf wajah sehingga menyebabkan otot-otot wajah berkedut. Cedera pada otot-otot wajah juga dapat merusak saraf, yang dapat menyebabkan sinyal campuran di otak dan kedutan di daerah sekitarnya.
• Sindrom Tourette
Sindrom tourette merupakan suatu kondisi yang menyebabkan tics motorik dan bicara. Penyebab gangguan ini tidak diketahui pasti, tetapi diyakini sebagai kombinasi dari faktor genetik dan lingkungan.
Dibandingkan wanita ternyata pria memiliki risiko lebih besar 3 - 4 kali untuk mengalami sindrom tourette, dan gejala biasanya muncul di masa kanak-kanak.
Untuk pengobatan sindrom ini belum ada obat yang pasti untuk menyembuhkannya.
• Penyakit Parkinson
Penyakit parkinson ini sering terjadi secara bersamaan dengan tremor di tangan atau kaki. Penyakit ini dapat memburuk dari waktu ke waktu, dan belum ada obat yang diketahui.
Perawatan untuk penyakit parkinson biasanya melibatkan pemeriksaan kerusakan lebih lanjut pada saraf dan pengisian dopamin serta vitamin penguat saraf di otak.