BENGKULU, RBTVCAMKOHA.COM - Program peremajaan kebun kelapa sawit milik petani (replanting) untuk wilayah Provinsi Bengkulu kembali berlanjut tahun ini.
Program dari Pemerintah pusat ini sudah berjalan sejak tahun 2017, dengan sasaran meremajakan kelapa sawit yang sudah berumur kisaran 20 tahun dan tidak produktif lagi.
BACA JUGA:PETANI SAWIT! BBM Nabati Mulai 1 Februari, Harganya Rp 4.000, Ini Cara Menanam yang Baik
Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu, Ricky Gunarwan mengatakan pemerintah pusat menargetkan 150 ribu hektare kebun sawit di Bengkulu untuk diremajakan.
BACA JUGA:Ini Dasar Harga Sawit Diprediksi Tembus Rp 4.000 per Kilogram
Namun realisasinya, hingga akhir tahun 2022 masih jauh dari target. "Provinsi Bengkulu realisasinya baru sekitar 3.000 hektare," kata Ricky Gunarwan kepada RBTV.
Karenanya dikatakan Ricky Gunarwan program ini terus dilanjutkan sampai target tercapai secara keseluruhan. Adapun sebaran wilayah program replanting ini di sembilan kabupaten kecuali Kota Bengkulu.
Menurut Ricky, dari realisasi 3.000 hektare kebun kelapa sawit yang sudah diremajakan meliputi wilayah penghasil terbesar seperti Bengkulu Utara, Seluma, Mukomuko, Bengkulu Selatan, bahkan termasuk Rejang Lebong.
Namun ada beberapa wilayah yang area lahannya tidak begitu banyak diremajakan, mengingat usia tanaman kelapa sawit terbilang masih mudah dan produktif.
"Tetap kita replanting khususnya sawit yang ditanam petani, misal bibit yang digunakan tidak jelas asal usulnya sehingga kita ganti dengan bibit baru," kata Ricky.