Dakwah Nabi Muhammad di Makkah
Dakwah periode Makkah berlangsung kira-kira selama 13 tahun dengan tiga tahapan, yaitu dakwah secara sembunyi-sembunyi, secara terang-terangan, dan dakwah di luar Makkah.
Tujuan dari dakwah Nabi Muhammad di Makkah itu adalah, agar masyarakat Arab meninggalkan jahiliyah dan berhala, kemudian mengajak mereka untuk masuk Islam dan menyembah Allah SWT sebagai Tuhan, serta memberitahu mereka hukuman yang akan diturunkan oleh Allah SWT jika mereka tetap mendustakan Allah SWT. Mengajak untuk tauhid dan beriman kepada risalah Nabi Muhammad SAW serta iman kepada hari akhir
Cara dakwah Nabi Muhammad SAW di Mekkah memiliki berbeda dengan dakwah di Madinah. Masyarakat Mekkah yang pada saat itu menyembah berhala memiliki kesetiaan terhadap para leluhurnya terutama dalam penyembahan berhala.
BACA JUGA:Jangan Pernah Lakukan, Zina Seperti Ini Kata Syekh Ali Jaber Dosanya Tidak akan Diampuni
Rasulullah SAW lebih memfokuskan pada keesaan Tuhan karena kondisi masyarakat Mekkah yang belum bertauhid, sehingga beliau merasa perlu membina keyakinan bangsa Arab terutama penduduk Mekkah pada saat itu.
Dakwah Nabi Muhammad di Madinah
Rasulullah SAW kemudian mendapat perintah untuk hijrah dari Mekkah ke Madinah. Beliau tiba di Madinah pada 12 Rabi'ul Awwal. Menurut buku Pendidikan Agama Islam yang disusun oleh Bachrul Ilmy, setidaknya ada empat substansi dakwah pada periode Madinah.
Keempatnya adalah ibadah, pembinaan akidah, dan mu'amalah kaum muslim,
1. Membangun Ekonomi Rakyat dengan Mendirikan Pasar
Melansir sumber.belajar.kemdikbud.go.id, Rasulullah SAW mendirikan pasar yang tidak jauh dari Masjid Nabawi untuk membangun perekonomian rakyat sekaligus sebagai sarana dakwahnya. Pasar ini dibangun untuk mendidik umat dalam mengatur roda perekonomian yang adil berdasarkan ajaran Islam.
2. Mempersaudarakan Kaum Muhajirin dan Anshar
Rasulullah SAW juga mempersaudarakan dua kaum muslimin, yakni Muhajirin dan Anshar. Rasulullah SAW menganjurkan untuk kedua kaum tersebut saling memupuk persaudaraan dan melarang adanya sentimen kesukuan. Hal ini dilakukan untuk memperkuat umat Islam.
3. Membangun Masjid sebagai Pusat Kegiatan Dakwah
Rasulullah SAW membangun dua masjid yang dijadikan sebagai pusat kegiatan dakwah di Madinah, yaitu Masjid Quba' yang dibangun saat kedatangan pertamanya dan Masjid Nabawi yang kemudian dijadikan untuk mendidik para sahabatnya dan mengatur pemerintahan.