Berbanding terbalik, pengajuan pinjaman online dapat Anda lakukan hanya dengan bermodalkan beberapa berkas pribadi saja, seperti, KTP, NPWP, dan slip gaji.
Mungkin Anda juga dapat menyiapkan sejumlah dokumen pendukung guna memuluskan proses pengajuan.
Namun, asal mampu memenuhi syarat dasarnya saja, pengajuan Anda biasanya akan selalu disetujui oleh pihak fintech.
BACA JUGA:Kenangan Warga untuk Prasetyo Pelajar SMK yang Tewas di Tangan Teman Karib
Kekurangan:
- Berlaku Sistem Bunga Harian
Berbeda dengan KTA atau pinjaman konvensional lainnya yang menerapkan bunga bulanan, tak jarang penyedia pinjaman online yang memasang sistem bunga harian kepada para nasabahnya.
Jika mengambil tenor pelunasan singkat, mungkin metode bunga harian ini tak akan terlalu membebani keuangan.
Namun lain halnya saat Anda mengajukan pinjaman dengan tenor lebih panjang, bahkan hingga berbulan-bulan.
Jika sampai luput dari perhitungan, bukan tak mungkin sistem bunga harian pada pinjol ini akan membuat cicilan membengkak tajam dan terlalu berat membebani keuangan. Belum lagi risiko terkena denda saat terlambat membayar cicilan.
- Plafon Pinjaman Terbatas
Mudahnya proses pengajuan pinjaman online ternyata berimbas pada plafon atau limit kredit terbatas yang bisa didapatkan oleh penggunanya.
BACA JUGA:Lowongan Kerja Terbaru, PT Sayap Mas Utama Buka Lowongan 5 Posisi dengan Gaji Menggiurkan
Tak seperti kredit konvensional yang limitnya bisa menyentuh angka puluhan, bahkan ratusan juta Rupiah, pengguna pinjaman online mungkin hanya bisa mengajukan pinjaman hingga belasan juta Rupiah saja.
Hal ini dilakukan pihak fintech atau penyedia pinjol guna meminimalisir risiko kerugian saat nasabah tak mampu melunasi cicilan.
- Tenor Pelunasan Lebih Singkat