Seorang ahli saraf dari Baylor College of Medicine bernama J. David Dickman kepada National Audubon Society menyebutkan bahwa sistem proprioseptif ini berfungsi mengirimkan sinyal dari reseptor di otot, tendon, dan sendi yang berisi informasi posisi pada tubuh.
Sinyal yang dikirimkan melalui neuron dan diterima sistem vestibular. Sistem vestibular kemudian merespons gerakan tersebut dengan menggerakkan leher agar kepala ayam tetap terkunci pada satu tempat, memfokuskan pengelihatannya, dan membuatnya tidak akan merasakan pusing.
BACA JUGA:Hati-hati Ayam Berkokok Malam Hari, Ada Kepercayaan Itu Tanda Mahluk Halus
Selain faktor-faktor fisik, insting alami ayam juga berperan penting dalam menjaga stabilitas kepala mereka.
Ayam memiliki kepekaan terhadap keseimbangan yang hebat dan kemampuan untuk memprediksi gerakan, baik dari lingkungannya maupun dari tubuhnya sendiri. Hal ini memungkinkan ayam untuk mengkompensasi perubahan posisi atau gerakan secara cepat dan efisien, menjaga kepala tetap stabil dan bebas dari gangguan yang mungkin akan terjadi.
Selain itu, perkembangan kepala ayam yang stabil juga didukung oleh keseimbangan hormon. Ayam memiliki sistem endokrin yang komprehensif yang mengatur produksi dan distribusi hormon-hormon penting yang terdapat dalam tubuh mereka. Hormon-hormon ini memiliki peran yang sangat penting dalam mempengaruhi postur, pertumbuhan, dan stabilitas secara keseluruhan, termasuk stabilitas kepala.
BACA JUGA:Walaupun Banyak Manfaat, Bayam Bisa Berubah Jadi Racun jika Sering Dipanaskan
Itulah alas an kenapa kepala ayam selalu stabil, dalam artikel ini kita dapat memahami alasan mengapa kepala ayam sangat stabil Ketika mereka berjalan, berlari ataupun bertengger pada suatu tempat. Hal ini menunjukan betapa pentingnya struktur anatomi, sistem saraf, dan inisiatif insting ayam dalam menjaga stabilitas kepala mereka.
Memahami faktor-faktor ini memberikan wawasan yang lebih dalam tentang kehidupan ayam serta memiliki dampak positif pada perkembangan teknologi dunia.
(Aziz Shadiq Ghaniy)