Ayat ini mengingatkan tentang sempurnanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, tingginya derajat Beliau, demikian pula kedudukannya di sisi Allah dan di hadapan makhluk-Nya serta tinggi namanya. Yakni Allah memuji Beliau di hadapan para malaikat, karena Allah cinta kepada Beliau, para malaikat yang didekatkan pun memuji Beliau serta mendoakannya.
Karena mengikuti Allah dan para malaikat-Nya serta sebagai balasan terhadap jasanya, sekaligus untuk menyempurnakan iman kita, sebagai bentuk pemuliaan terhadap Beliau, penghormatan dan kecintaan kepada Beliau serta untuk menambah kebaikan kita, menghapuskan kesalahan kita. Ucapan shalawat dan salam yang terbaik adalah yang Beliau ajarkan kepada para sahabatnya, yaitu yang biasa kita baca dalam tasyahud. Bershalawat kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam diperintahkan dalam setiap waktu, terutama sekali ketika nama Beliau disebut, dalam shalat setelah tasyahhud, takbir kedua dalam shalat janazah, masuk dan keluar masjid, dalam qunut witir, pada siang dan malam Jum’at, setelah mendengar azan, dalam dzikr pagi dan petang, dan sebelum berdoa, dan duduk di suatu majlis (sebagaimana diterangkan dalam beberapa hadits). Demikian pula dalam khutbah dan mukaddimah (pengantar).
BACA JUGA:Dialog Kiamat Antara Nabi Muhammad dan Malaikat Jibril, Seperti Ini Isinya
Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Ahzab Ayat 56
Allah menurunkan ketentuan tentang etika bagi umat islam ketika berinteraksi dengan istri-istri untuk menjaga kehormatan dan keagungan pribadi rasulullah. Di antara bukti keagungan beliau ialah bahwa sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersalawat untuk nabi. Salawat dari Allah berarti memberi rahmat, dan dari malaikat berarti memohonkan ampunan. Karena itu, wahai orang-orang yang beriman! bersalawatlah kamu untuk nabi, seperti dengan berkata all'humma 'alli 'al' mu'ammad (semoga Allah melimpahkan kebaikan dan ke-berkahan kepada nabi Muhammad), dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya, dengan mengucapkan perkataan seperti assal'mu 'alaika ayyuhan-nabiy (semoga keselamatan tercurah kepadamu, wahai nabi). 57. Setelah meminta orang yang beriman untuk bersalawat kepada nabi pada ayat yang lalu, Allah lalu menyusulinya dengan ancaman kepada orang yang menyakiti beliau. Sesungguhnya terhadap orang-orang yang menyakiti Allah dan rasul-Nya, baik dengan ucapan maupun perbuatan, Allah akan melaknatnya, menjauhkannya dari rahmat Allah, di dunia dan di akhirat, dan menyediakan azab yang menghinakan bagi me-reka.
BACA JUGA:Begitu Indahnya Kematian Wanita Ini, Sampai-sampai Kain Kafannya dari Malaikat Jibril
Cara Mengamalkan Sholawat Jibril
Setelah memahami keistimewaannya, penting untuk kamu ketahui cara mengamalkan bacaan sholawat Jibril sesuai dengan ajaran Islam. Adapun cara mengamalkannya adalah sebagai berikut:
Para ulama kemudian menyebutkan bahwa agar seseorang mengamalkan membaca sholawat Jibril 1.000 kali setelah ia menjalankan sholat maghrib. Selain itu, bacaan sholawat ini juga dapat dibaca setiap hari sebanyak 3.333 kali, atau 7.000 – 10.000 kali. Semakin banyak yang mengamalkan sholawat Jibril, maka Allah SWT kemudian akan melimpahkan juga kepadanya banyak manfaat kebaikan bagi mereka yang mengamalkannya.
Usai mengamalkan sholawat Jibril, sebaiknya dilanjutkan lagi dengan bacaan-bacaan doa serta pelengkap memohon rezeki yang bunyi bacaan doanya adalah sebagai berikut:
“Bismillahirrahmanirrahim. Allahumma a’thinii tsawaaba shollallahu ‘alaa Muhammad an tarzuqonii syai’an asta ‘iinu bihi ‘alath-thoo ‘ah subhaana robbika robbil ‘izzati ‘ammaa yashifuun wasalaamun ‘alal mursaliin walhamdulillahi robbil ‘aalamiin.”
Artinya: “Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Ya Allah, datangkanlah padaku pahala Sholallahu ‘Alaa Muhammad, berilah rezeki padaku, sesuatu yang dapat menolongku untuk taat. Maha suci Tuhanmu, Tuhan yang Maha Mulia dari apa yang mereka sifatkan dan salam sejahtera untuk para Rasul dan segala puji kepada Allah Tuhan semesta alam”.
BACA JUGA:Nabi Muhammad dan Malaikat Jibril Pernah Berdialog tentang Tanda Kiamat, Begini Isi Pembicaraannya
(Tim)