Sholawat Jibril untuk Apa Saja dan Bagaimana Cara Mengamalkannya

Kamis 07-12-2023,04:49 WIB
Reporter : Tim Liputan
Editor : Agus Faizar

Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

Dan dia menyebut dengan kata Nabi tanpa namanya, berbeda dengan apa yang sering disebutkan oleh Allah ta'ala dalam kisah tentang para nabi-Nya. memberitahukan tentang tingginya martabat, dan kemuliaan, dan Allah menekankan pemberitahuan itu dengan (ال) yang menunjukkan bahwa dia benar-benar dikenal dengan deskripsi ini.

Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

56. Sesungguhnya Allah dan para malaikat senantiasa bershalawat kepada Nabi Muhammad sebagai pemuliaan atas derajatnya. Wahai orang-orang mukmin bershalawat dan haturkanlah salam kepada Nabi. Makna shalawat dari Allah adalah berupa rahmat dan ridho. Adapun dari melaikat adalah doa dan permohonan ampun untuk Nabi, sedangkan shalawar dari orang mukmin adalah doa dan pengagungan. Sehingga dari itu, pujian atas Nabi dari penduduk langit dan bumi menjadi terkumpul dan tercucur. Penekanan penghaturan shalawat dari Allah dan malaikat tanpa penyebutan salam menunjukkan bahwa shalawat dari Allah dan malaikat sudah mencukupi.

BACA JUGA:Sholawat Jibril, Ada 7 Keistimewaan Sholawat Jibril dan Cara Mengamalkannya

Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Sesungguhnya Allah dan para malaikatNya bershalawat untuk Nabi} memuji nabi SAW dengan menampakkan kemuliaannya dan mengagungkan perkara tentangnya {Wahai orang-orang yang beriman, berselawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh hormat kepadanya

Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

56. Ini mengandung pemberitahuan akan kesempurnaan Rasulullah, ketinggian derajatnya dan kemuliaan kedudukannya di sisi Allah dan di sisi MakhlukNya serta ketinggian popularitasnya, dan “sesungguhnya Allah” “dan malaikat-malaikatNya bershalawat” untuknya. Maksudnya, Allah memujinya di hadapan para malaikatNya dan malaikat muqarrabun yang paling tinggi kedudukannya, karena kecintaan Allah kepadanya, dan para malaikat yang muqarrabun (dekat kepada Allah) pun memuji dan mendoakannya.

“Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya,” dengan meneladani Allah dan para malaikatNya, dan sebagai balasan baginya atas sebagian hak-haknya pada diri kalian, sebagai pelengkap iman kalian, untuk menghormati, mencintai dan memuliakannya, dan untuk menambah amal kebajikan kalian serta penghapus bagi dosa-dosa kalian.

Dan bentuk shalawat yang paling utama adalah shalawat yang diajarkannya kepada para sahabatnya:

"اللهم صل على محمد وعلى آل محمد كما صليت على آل إبراهيم إنك حميد مجيد، وبارك على محمد وعلى آل محمد كما باركت على آل إبراهيم إنك حميد مجيد"

Perintah bershalawat dan salam untuk nabi ini disyariatkan di dalam seluruh waktu, dan kebanyakan para ulama mewajibkannya di dalam shalat.

An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Al-Ahzab ayat 56: Allah memuliakan Nabi-Nya Muhammad ﷺ dan mengabarkan kedudukannya di sisi-Nya. Dan bahwasanya Allah memuji Nabi ﷺ dan menyanjungnya, dan para malaikat juga memujinya. Kemudian Allah memerintahkan orang-orang yang beriman yang mereka membenarkan Allah dan Rasul-Nya ﷺ serta beramal dengan syariat-Nya dengan bershalwat dan salam kepada Nabi. Maka dengan ini terkumpullah bagi Nabi ﷺ pujian-pujian dan mendoakan Rasulullah ﷺ. Kemudian Allah memerintahkan orang-orang yang beriman yang mereka membenarkan Allah dan Rasul-Nya ﷺ serta beramal dengan syariat-Nya dengan bershalwat dan salam kepada Nabi, maka dengan ini semua terkumpul pujian dan doa dari penduduk langit dan bumi.

BACA JUGA:Kisah Malaikat Jibril Mencuci Hati Nabi Muhammad SAW dengan Air Zamzam Dalam Bejana Emas

Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Kategori :