Untuk mengatasi kendala ini, Ando mendapatkan inspirasi dari seorang manajer supermarket Amerika yang memecah mie menjadi beberapa bagian dan membentuknya menjadi cangkir kopi.
Dengan ide brilian ini, Momofuku Ando mulai mengembangkan dan mematenkan kemasan baru yang menggunakan bahan styrofoam sebagai wadah mie. Hasilnya, Cup Noodle diluncurkan pada tahun 1971, menghadirkan revolusi baru dalam dunia mi instan dengan kemasan yang inovatif dan lebih praktis.
Momofuku Ando meninggal dunia pada tahun 2007, tetapi warisannya sebagai pahlawan nasional tetap hidup melalui inovasinya yang telah mengubah cara makan di seluruh dunia. Salah satu filosofi terkenal yang dipegang teguh oleh Ando adalah "peace prevails when food suffices," yang mengartikan bahwa kedamaian dapat tercapai ketika kebutuhan pangan terpenuhi.
Bagi Ando, menciptakan mie instan bukan sekadar pencapaian bisnis, tetapi juga tujuan yang mulia. Melalui karyanya, ia berusaha menyediakan makanan yang murah dan mudah dihidangkan kepada banyak orang, membawa konsep kedamaian melalui ketersediaan pangan.
Filosofi ini menjadi landasan bagi inovasinya dalam menjawab krisis pangan dan memberikan dampak besar pada dunia kuliner.
Sejarah mie instan di Indonesia mengikuti jejak kesuksesan makanan instan ini di Jepang dan dunia. Makanan praktis yang dijual dengan harga terjangkau pertama kali mencuri perhatian masyarakat global, termasuk Indonesia.
BACA JUGA:Penempatan Seluruh Indonesia, PT Samator Indo Gas Buka Lowongan Kerja Terbaru
Pada tahun 1942, seorang pelajar Indonesia di Jepang, Sjarif Adil Sagala, terpikat oleh kenikmatan mie instan pertama yang dirilis di Jepang. Meskipun terpaksa pulang ke Indonesia karena masalah kesehatan akibat radiasi, Sjarif tidak bisa melupakan budaya dan masakan Jepang. Setelah pulang, dia memulai bisnis impor tepung.
Tidak seperti Momofuku Ando yang menciptakan mie instan sendiri, Sjarif berkolaborasi dengan sebuah perusahaan Jepang untuk memproduksi mie instan secara massal. Pada tahun 1968, Supermi lahir, menjadi salah satu pionir mie instan di Indonesia.
Antusiasme masyarakat Indonesia terhadap hidangan praktis ini membuka pintu bagi kemunculan kompetitor seperti Indofood dan Sarimi. Seiring waktu, berbagai merek baru terus bermunculan dengan varia dan inovasi terbaru, menciptakan keberagaman dalam pasar mie instan di Indonesia.
BACA JUGA:Dokumen yang Diperlukan saat Pengisian DRH NI PPPK 2023, Simak juga Cara dan Tahapannya
Belakangan, tren kesehatan juga mempengaruhi industri mie instan. Beberapa produsen mulai memproduksi mie instan dari sayuran, menawarkan alternatif yang lebih sehat dibandingkan mie instan konvensional.
Sehingga, sejarah mie instan di Indonesia terus berkembang seiring dengan evolusi selera dan kebutuhan konsumen.
Dengan perkembangan sejarah mie instan di Indonesia, kita melihat bagaimana inovasi dari Jepang, melalui Momofuku Ando dan pelopor lokal seperti Sjarif Adil Sagala, telah menciptakan fenomena kuliner yang berlangsung hingga saat ini.
Meskipun awalnya dianggap sebagai makanan instan yang murah dan praktis, mie instan telah mengalami transformasi menjadi produk yang beragam, mencakup selera dan kebutuhan konsumen masa kini.