Terong kaya akan fitohormon (zat mirip hormon yang ada pada tumbuhan) yang dapat memicu haid dan meredakan masalah menstruasi pada wanita, seperti amenorea dan sindrom pramenstruasi (PMS).
Namun, jika terong dimakan setiap hari saat hamil, akan ada reaksi yang berbeda. Fitohormon diyakini dapat memicu kontraksi dan meningkatkan keguguran.
Selain itu, makan terong terlalu banyak bisa merangsang kontraksi rahim dan menyebabkan janin harus dilahirkan secara prematur.
2. Masalah pencernaan
Terong bisa menjadi penawar untuk sembelit jika dikonsumsi dengan bijak. Namun, efek sebaliknya bisa terjadi jika Anda mengonsumsinya secara berlebihan atau tidak mengolahnya hingga matang.
Buah yang sering dikira sayuran ini juga dapat meningkatkan kadar keasaman pada tubuh sehingga ibu hamil bisa mengalami gangguan pencernaan, alergi, atau masalah lainnya yang mengganggu kehamilan.
(Tim)