Sudah Tahu Belum Apa Itu Puasa Rajab? Apakah Hukumnya Wajib? Begini Panduannya

Senin 15-01-2024,02:47 WIB
Reporter : Sheila Silvina
Editor : Agus Faizar

Terdapat juga hadits yang menyebutkan, "Barang siapa berpuasa sehari pada bulan Rajab, maka akan mendapatkan pahala seolah-olah ia berpuasa selama sebulan." (HR At-Thabrani).

Dari Abu Hurairah, sahabat Nabi Muhammad SAW, beliau bersabda, "Barangsiapa berpuasa pada tanggal 27 Rajab, Allah mencatatnya sebagaimana orang yang puasa selama 60 bulan."

BACA JUGA:Dana Rp 165 T KUR BRI 2024 Disebar, Perhatikan Syarat Pengajuan Rp 150 Lewat Online Cair Tanpa Lama

Puasa Rajab memiliki variasi dalam pengamalannya, dan tidak ada ketetapan yang tegas mengenai jumlah hari atau tanggal tertentu dalam melaksanakannya. Pendapat ahli agama berbeda-beda dalam menentukan pilihan puasa Rajab.

BACA JUGA:Simulasi Cicilan KUR BCA 2024 Pinjaman Rp 50 Juta, Pakai Cara Ini Pengajuan Dijamin Lolos

Beberapa pandangan menyebutkan bahwa puasa Rajab dapat dilakukan selama satu hari, tujuh hari, delapan hari, hingga sepuluh hari, atau dengan pola selang-sehari. Abu Muhammad Al Khali dalam Kitab Jami'ush Shagir, sebagai contoh, menyatakan bahwa puasa bulan Rajab dapat dilakukan selama sebulan penuh, dimulai pada awal bulan, tepat pada 1 Rajab atau 13 Januari 2024. Pendapat ini merujuk pada riwayat Ibnu Abbas RA, yang mengungkapkan keutamaan berpuasa pada hari pertama Rajab.

BACA JUGA:Discovering Cultural Riches, Top Destinations to Explore in Yogyakarta

"Dalam riwayat Ibnu Abbas RA, berpuasa pada hari pertama Rajab akan menghapus dosa selama tiga tahun; berpuasa pada hari kedua menghapus dosa selama dua tahun; dan berpuasa pada hari ketiga menghapus dosa selama satu tahun. Selanjutnya, setiap hari puasa akan menghapus dosa selama satu tahun," demikian terjemahan dari pandangan ini.

BACA JUGA:Pendek dan Mudah Diamalkan, Perbanyak Amal dengan Lakukan Dzikir ini di Bulan Rajab

Namun, ada pandangan lain yang menolak spesifikasi ibadah pada bulan Rajab dengan berpuasa, seperti yang diutarakan oleh Ibnu Taimiyah dalam Kitab Fath Al Baari. Umar bin Khattab dalam hadits shahih juga menyarankan agar umat Islam tidak menyamakan bulan Rajab dengan bulan Ramadan melalui pelaksanaan ibadah sebulan penuh.

BACA JUGA:Review dan Spesifikasi Acer Nitro 17 Terbaru Gunakan Prosesor Terbaru Intel

Dengan demikian, puasa Rajab menjadi pilihan pribadi umat Islam yang dapat disesuaikan dengan keinginan dan keyakinan masing-masing, sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip agama Islam yang telah ditetapkan.

BACA JUGA:Cara Pengajuan KUR BNI 2024 Secara Online dan Offline, Serta Cicilan Angsuran KUR BNI Pinjaman Rp 20 Juta

Waktu-waktu Utama Puasa Rajab

Meskipun tak ada ketentuan hari tertentu, terdapat waktu yang diutamakan untuk mengamalkan Puasa Rajab. Adapun hari-hari utama yang dimaksud diterangkan oleh Imam al-Ghazali sebagai berikut:

وأما ما يتكرر في الشهر فأول الشهر وأوسطه وآخره ووسطه الأيام البيض وهي الثالث عشر والرابع عشر والخامس عشر وأما في الأسبوع فالإثنين والخميس والجمعة فهذه هي الأيام الفاضلة فيستحب فيها الصيام وتكثير الخيرات لتضاعف أجورها ببركة هذه الأوقات

Artinya: Hari utama dianjurkan puasa pada setiap pergantian bulan, yaitu hari awal, pertengahan, dan akhir bulan. Pertengahan bulan adalah ayyamul bidh, yaitu tanggal 13,14, dan 15. Sementara (hari utama dianjurkan puasa) pada setiap pergantian pekan, yaitu Senin, Kamis, Jumat. Itu semua hari-hari utama yang dianjurkan untuk diisi dengan puasa dan memperbanyak amal baik lainnya karena kelipatan ganjarannya sebab keberkahan waktu utama tersebut. (Lihat Abu Hamid al-Ghazali, Ihya' Ulumiddin, [Kairo: Darus Syi'ib, tanpa catatan tahun], juz III, halaman: 432).

Kategori :