Sejarah Carok dan Legenda Sakera di Madura, Simbol Perlawanan dan Jaga Kehormatan

Rabu 24-01-2024,22:15 WIB
Reporter : Novan Alqadri
Editor : ahmad afandi

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Inilah sejarah carok dan legenda Sakera di Madura, simbol perlawanan dan jaga kehormatan yang sudah ada sejak era Kolonial Belanda.

Carok, satu kata yang merentang dari berbagai makna dan mendalam di masyarakat Madura. Mulai dari budaya, mimpi buruk, hingga harga diri, carok Madura dianggap sebagai hal yang tidak boleh dianggap remeh oleh orang Madura.

BACA JUGA:Presiden Soekarno Menyebut Indonesia Dijajah Belanda Selama 350 Tahun, Benarkah? Ternyata Ini Sejarahnya

Namun, apa sebenarnya carok Madura itu? Bagaimana sejarahnya? Simak selengkapnya dalam artikel ini!

Mengenal Apa Itu Carok

Menurut Wikipedia, carok merupakan tindakan pembunuhan yang dilakukan oleh masyarakat Madura untuk mempertahankan harga diri dari pelecehan orang lain. 

Adapun penyebab utamanya yaitu terjadinya pelecehan terhadap istri orang lain atau sengketa tanah dan sumber daya alam.

BACA JUGA:Pantas Harganya Mahal, Karena Koin Ini Sejarah Dunia Islam Berhasil Diungkap

Carok dianggap sebagai satu-satunya cara oleh masyarakat Madura sebagai cara untuk mempertahankan harga diri dan kehormatan. 

Ungkapan Madura yang terkenal adalah “obatnya malu adalah mati”, yang berarti lebih baik mati daripada hidup dalam kehinaan.

Bagaimana Sejarahnya?

Tradisi carok dapat ditelusuri sejak abad ke-18 Masehi di Pulau Madura. 

Awal kemunculannya adalah terkait dengan peristiwa penangkapan dan hukuman gantung pada pemberontak pada era penjajahan, yang bernama Pak Sakera, di Pasuruan.

BACA JUGA:Indah dan Bersejarah, Namun Tempat-tempat Ini Tidak Boleh Dikunjungi, Apa Alasannya?

Pak Sakera, seorang mandor petani tebu di pabrik gula Belanda, melawan praktik teror yang dilakukan oleh Carik Rembang atas perintah Belanda. 

Kategori :