Jajanan tradisional selalu memiliki tempat di hati masyarakat, baik di perkampungan maupun di kota.
B isnis ini mencakup berbagai kudapan tradisional seperti pisang coklat, surabi, kue pancong, mendut, onde-onde, dan lain sebagainya.
Dengan modal kecil dan pangsa pasar yang luas, bisnis ini dapat menjadi sumber pendapatan yang stabil.
Pemasaran melalui reseller dan promosi lokal dapat membantu mengembangkan bisnis ini.
BACA JUGA:Selain KUR Mikro dan KUR Ritel, Ada 2 Jenis Pinjaman Bank BTPN dan Syaratnya Mudah
7. Bisnis Ayam Petelur
Bisnis ayam petelur di Indonesia menawarkan peluang yang menggiurkan, terutama mengingat tingginya konsumsi telur dalam masyarakat.
Dengan konsumsi nasional mencapai 1,5 juta ton pada tahun 2017 dan kebutuhan sekitar 6,53 kg per kapita setiap tahun, industri ini terus berkembang seiring dengan pertumbuhan populasi.
Potensi ini dapat dimanfaatkan di berbagai wilayah, khususnya di pedesaan, dengan mencari lokasi yang tepat dan membangun kandang yang sesuai standar.
Langkah-langkah untuk memulai termasuk pemilihan lokasi, pembangunan kandang, dan pembelian bibit ayam petelur berkualitas.
Dengan manajemen yang baik, bisnis ini dapat memberikan keuntungan bersih yang signifikan, seperti contohnya mencapai Rp772.755.000 selama masa produksi 2 tahun.
BACA JUGA:Skema Kredit Motor Yamaha Grand Filano Skuter Matik Bergaya Eropa, Per Bulan Cuma Rp800 ribuan
Selain memberikan manfaat finansial, bisnis ini juga dapat mendukung ketahanan pangan dan ekonomi lokal di pedesaan.
Dengan pemasaran yang tepat, mulai dari penjualan ke warung lokal hingga menjalin kerja sama dengan toko-toko besar, bisnis ayam petelur dapat menjadi investasi yang berkelanjutan dan memberikan dampak positif bagi pengusaha dan masyarakat sekitar.
8. Usaha Warkop
Bisnis minuman dan makanan ringan, seperti kopi, teh, es, jus buah, dan kudapan ringan, memiliki pangsa pasar yang besar di desa.