NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Tetap waspada dengan ancaman DBD, ini cara mencegah demam berdarah di masa pancaroba.
Musim pancaroba, sebagai masa transisi antara musim penghujan dan musim kemarau, memperlihatkan karakteristik cuaca yang tidak stabil dan seringkali ekstrem.
Pada periode ini, terjadi perubahan drastis dalam pola cuaca, dengan periode hujan yang masih terjadi secara tidak teratur dan diselingi dengan periode cuaca cerah yang panjang.
Keadaan ini menciptakan lingkungan yang sangat lembap dan berpotensi menjadi tempat berkembangnya berbagai penyakit, termasuk Demam Berdarah Dengue (DBD).
BACA JUGA:Cara Pinjam Uang Tanpa Jaminan di Bank Mandiri 2024, Rp20 Juta Langsung Cair ke Rekening
DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.
Nyamuk ini memiliki perilaku yang berbeda dari nyamuk lainnya, dengan kegiatan mencari mangsa yang lebih aktif terjadi pada pagi hingga sore hari.
Selain itu, nyamuk ini cenderung bersarang di tempat-tempat yang memiliki sumber air bersih, seperti dalam potongan-potongan pohon, tanaman, atau genangan air.
Dalam musim pancaroba, di mana kelembaban udara mencapai tingkat yang sangat tinggi, nyamuk Aedes aegypti menjadi lebih aktif dalam mencari tempat perkembangbiakan dan mencari mangsa.
Hal ini meningkatkan risiko penularan virus Dengue kepada manusia yang tinggal di daerah tersebut.
BACA JUGA:Cara Pinjam Uang di BCA Mobile Rp 11 Juta, Proses Cair Cepat dan Cicilan hanya Rp 400 Ribuan
Oleh karena itu, kesadaran akan pentingnya pencegahan DBD, seperti membersihkan genangan air dan mengurangi habitat nyamuk, menjadi sangat krusial selama masa ini.
Dengan demikian, musim pancaroba bukan hanya menjadi waktu peralihan antara musim penghujan dan kemarau, tetapi juga periode di mana masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit menular seperti DBD.
Gejala DBD bervariasi tergantung pada tahap infeksi, dan sering kali melalui beberapa fase yang berbeda:
1. Fase Prodromal